Bojonegoro (Antaranews Jatim ) - Manajemen hotel milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Griya Dharma Kusuma (GDK), meluncurkan menu kuliner "sego rame" untuk mengaet wisatawan berkunjung ke daerah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Menu "sego rame" sama dengan menu makanan yang biasa ditemui di acara hajatan," kata Direktur GDK di Bojonegoro, beberpa waktu lalu.
Menu sego rame memang khas makanan yang biasa disebut nasi "buwuhan". Namun, akhir-akhir ini menu tersebut mulai "ngetren" menjadi santapan sehari-hari.
Di berbagai daerah masyarakat yang menggelar hajatan selalu memberikan bingkisan kepada undangan yang datang dengan paket makanan nasi buwuhan yang biasanya berupa nasi, dilengkapi ikan ayam, dengan mie, tempe, tahu juga rempeyek.
Oleh karena itu, lanjut dia, kalau menu "sego rame" biasanya hanya ditemui dalam waktu tertentu sekarang ini bisa ditemukan di GDK.
Meskipun menu sego rame disajikan di restoran La Benzo GDK, tetapi dalam menyajikan tetap mengambil nuansa tradisional yaitu beralaskan daun pisang, sedangkan nasi dengan lauk pauk beralaskan daun jati.
"Kalau di restoran di kota-kota besar menu makanan tertata rapi, tetapi menu kuliner sego rame di restoran La Benzo kami sajikan secara tradisional dengan menggali budaya lokal," ucapnya menegaskan.
Di dalam menu sego rame yang diluncurkan manajemen GKD itu, sama dengan nasi buwuhan yaitu nasi yang dibentuk mirip tumpeng, dengan lauk ikan ayam bakar, dilengkapi lalapan, tahu, tempe, juga rempeyek teri yang menjadikan sego rame lebih lezat dimakan bersama.
"Konsep sego rame memang bersama. Ya, menu yang kami tawarkan dalam bentuk paket empat porsi seharga Rp116.000," katanya menjelaskan.
Hanya saja, menurut dia, pemesanan sego rame tidak bisa langsung, sebab ada beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain, alas sego rame dari daun jati juga daun pisang.
"Ya paling tidak beberapa jam sebelumnya. Memang konsep sego rame ini cara makannya beramai-ramai," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, konsep GDK dalam menerima tamu yang datang juga akan disesuaikan dengan menggali khas daerah setempat, misalnya, penerima tamu mengenangkan udeng-udeng.
"Kami akan menggali potensi daerah mulai kuliner, juga cara menyambut tamu juga yang lainnya," ucapnya menambahkan.
Seorang wartawan di Bojonegoro Lya Ulya mengaku menu kuliner sego rame termasuk lezat, dengan rasa yang khas terutama lalapan, juga menu rempeyek ikan teri.
"Cocoknya makan menu sego rame bersama keluarga," ucapnya menambahkan. (*)
Menu sego rame memang khas makanan yang biasa disebut nasi "buwuhan". Namun, akhir-akhir ini menu tersebut mulai "ngetren" menjadi santapan sehari-hari.
Di berbagai daerah masyarakat yang menggelar hajatan selalu memberikan bingkisan kepada undangan yang datang dengan paket makanan nasi buwuhan yang biasanya berupa nasi, dilengkapi ikan ayam, dengan mie, tempe, tahu juga rempeyek.
Oleh karena itu, lanjut dia, kalau menu "sego rame" biasanya hanya ditemui dalam waktu tertentu sekarang ini bisa ditemukan di GDK.
Meskipun menu sego rame disajikan di restoran La Benzo GDK, tetapi dalam menyajikan tetap mengambil nuansa tradisional yaitu beralaskan daun pisang, sedangkan nasi dengan lauk pauk beralaskan daun jati.
"Kalau di restoran di kota-kota besar menu makanan tertata rapi, tetapi menu kuliner sego rame di restoran La Benzo kami sajikan secara tradisional dengan menggali budaya lokal," ucapnya menegaskan.
Di dalam menu sego rame yang diluncurkan manajemen GKD itu, sama dengan nasi buwuhan yaitu nasi yang dibentuk mirip tumpeng, dengan lauk ikan ayam bakar, dilengkapi lalapan, tahu, tempe, juga rempeyek teri yang menjadikan sego rame lebih lezat dimakan bersama.
"Konsep sego rame memang bersama. Ya, menu yang kami tawarkan dalam bentuk paket empat porsi seharga Rp116.000," katanya menjelaskan.
Hanya saja, menurut dia, pemesanan sego rame tidak bisa langsung, sebab ada beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain, alas sego rame dari daun jati juga daun pisang.
"Ya paling tidak beberapa jam sebelumnya. Memang konsep sego rame ini cara makannya beramai-ramai," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, konsep GDK dalam menerima tamu yang datang juga akan disesuaikan dengan menggali khas daerah setempat, misalnya, penerima tamu mengenangkan udeng-udeng.
"Kami akan menggali potensi daerah mulai kuliner, juga cara menyambut tamu juga yang lainnya," ucapnya menambahkan.
Seorang wartawan di Bojonegoro Lya Ulya mengaku menu kuliner sego rame termasuk lezat, dengan rasa yang khas terutama lalapan, juga menu rempeyek ikan teri.
"Cocoknya makan menu sego rame bersama keluarga," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018