Surabaya (Antaranews Jatim) - Perseroan terbatas Barata Indonesia?berencana fokus mengembangkan proyek energi terbarukan pada 2018, setelah beberapa proyek rampung dikerjakan perusahaan BUMN manufaktur tersebut.

Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa mengatakan pembangkit listrik berbasis?"renewable" atau energi terbarukan?juga masih sangat minim di Indonesia.

"Peluang bisnis ini masih tinggi di Tanah Air, dan Barata akan terus mengembangkan teknologi terkait hal itu melalui kerja sama dengan mitra-mitra yang berkompeten," ucapnya.

Silmy mengatakan, meski Barata Indonesia lebih dikenal sebagai perusahaan manufaktur, namun salah satu fokus bidang usaha?perusahaan mulai dialihkan ke bisnis pembangkit listrik energi terbarukan.

Untuk mendukung hal itu, kata dia, sejak dua tahun terakhir, Barata Indonesia telah berkerja sama dengan beberapa nama besar dalam dunia pembangkit listrik baik dalam maupun luar negeri, seperti Siemens,?Wartsila dan lain sebagainya.

"Hal itu kami lakukan untuk mendukung kompetensi yang telah dimiliki oleh Barata Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, PT Barata Indonesia bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta I telah merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodagung yang terletak di Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

"Selesainya proyek ini semakin menunjukkan eksistensi kami sebagai perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang pembangkit listrik tenaga terbarukan," tuturnya.

PLTM Lodagung berkapasitas 2x650 kW dan dibangun dengan waktu total 18 bulan, serta menelan anggaran sekitar Rp40 miliar, dengan metode penyediaan air yang unik yakni dengan memanfaatkan debit air yang terdapat pada Bendungan Wlingi Raya.

Sehingga PLTM yang biasanya menggunakan?"head" (jatuhan air) yang tinggi, namun PLTM Lodagung cukup menggunakan?head?dengan ketinggian rendah dalam menghasilkan debit air yang kemudian dikombinasikan dengan pemakaian turbin maplan, dan metode tersebut diharapkan bisa diterapkan lebih banyak lagi di Indonesia.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan mengatakan PLTM itu bisa mengaliri listrik untuk sekitar 3.000 rumah warga di sekitar bendungan.

"PLTM ini juga tidak mengurangi air yang ada di waduk, atau memanfaatkan air yang keluar dari bendungan untuk digunakan membangkitkan tenaga listrik," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018