Surabaya (Antaranews Jatim) - Direktur Operasional PTPN XI Daniyanto menyebutkan Provinsi Bali memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan gula secara mandiri, sebab di wilayah itu juga terdapat lahan potensial untuk dikembangkan tanaman tebu dan industri gula.

"Saat ini prediksi kebutuhan gula di Bali per kapita per tahun sebesar 21,5 kg. Dengan penduduk 4,2 juta jiwa, kebutuhan gula Provinsi Bali rata-rata per tahun diperkirakan mencapai 90.000 ton, yakni kebutuhan konsumsi masyarakat dan industri mamin," kata Daniyanto di Surabaya, Senin.

Ia menyebutkan, selama ini kebutuhan gula di Bali dipenuhi dari produsen gula di Jawa, padahal pengembangan lahan di Bali bisa dilakukan dengan perkebunan tebu yang terintegrasi, ditambah potensi kapasitas pabrik gula bisa mencapai 4.000 sampai 6.000 TCD, dengan lahan hasil survei sekitar 10.000 hingga 15.000 hektare.

Daniyanto mengatakan, dengan adanya potensi itu akan memberikan "multiplayer effect" sosio-ekonomi berupa penciptaan sumber ekonomi baru dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lahan pertanian, terutama di Bali barat dan utara.

"Kami masih melakukan survei pendahuluan dukungan lahan, yang berasal dari Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Karangasem," katanya.

Daniyanto menuturkan, survei itu dilakukan menanggapi Gubernur Bali I Made Mangku Pastika yang secara prinsip memberikan peluang pengembangan gula kepada PTPN XI di Bali, dengan persiapan kajian dan analisa serta perangkat pendukung lainnya.

"Sebab kami mempunyai tenaga dan pengalaman dalam operasional dan pengembangan industri gula," katanya.

Sebelumnya, Kepala Subdivisi Direktorat Gula dan Pemanis Lain Direktorat Jenderal Perkebunan Pusat I Gede Wirasuta mengatakan upaya pencapaian swasembada gula bisa diwujudkan melalui Program Pengembangan Industri Gula di luar Jawa.

Ia mengatakan, salah satu rencana besar itu adalah percepatan kegiatan produksi dan produktivitas gula nasional di Bali.

"Upaya pencapaian swasembada gula nasional harus dilakukan dengan optimalisasi lahan Pabrik Gula existing atau di luar jawa dengan luas sekitar 425 ribu hektare, dan upaya meningkatkan gula menjadi 6,8 ton per hektare. Selain itu menurut analisa kami, juga diperlukan pembangunan pabrik gula baru dengan dukungan lahan pengembangan baru kurang lebih seluas 700 ribu hektare," katanya. (*)


Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018