Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sampang, Jawa Timur, melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) kepada warga syiah Sampang yang selama beberapa tahun terakhir mengungsi di rumah susun Jemundo, Sidoarjo.

Ketua KPU Sampang, Syamsul Muarif, Kamis, mengatakan kegiatan itu dilakukan seiring adanya perubahan tempat pemilihan suara bagi pengungsi Syiah yang berada di Rusun Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

"Pendataan atau pencoklitan dan sosialisasi bagi pengungsi Syiah yang berada di Sampang berdasarkan edaran KPU nomor 60 tahun 2018, dan Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2018 tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah," katanya.

Ia mengemukakan, sesuai tahapannya, saat ini pihaknya melakukan coklit dan sosialisasi bagi pengungsi Sampang yang ada di Sidoarjo.

Menurutnya, dalam pendataan ini diharapkan para pengungsi bisa menggunakan hak pilihnya serta berpartisipasi pada Pilkada yang jatuh pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Total pengungsi Syiah yang ada di Sidoarjo sekitar 378 jiwa. Sedangkan untuk jumlah jiwa yang memiliki hak pilih sekitar kurang lebih 250-an orang," katanya.

Sementara itu, terkait Pilgub Jatim pada Juni nanti, sejumlah pengungsi Syiah asal Sampang ini berharap agar siapa pun yang terpilih menjadi gubernur Jatim nantinya bisa segera menyelesaikan masalah mereka. Dengan demikian, mereka bisa meninggalkan pengungsian dan kembali hidup normal di daerah asalnya di Sampang, Madura.

"Ya, kami berharap kepada gubernur Jawa Timur yang terpilih nanti pada pilgub untuk segera menyelesaikan masalah kami pengungsi karena ini masalah bangsa. Ini masalah citra bangsa juga. Jangan sampai masalah Sampang ini nanti jadi preseden buruk. Ini isu nasional bahkan internasional," kata pengungsi Syiah, Takjul Muluk.

Selain memberikan sosialisasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim serta Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Sampang, KPU Sampang dalam kesempatan itu juga melakukan pendataan pengungsi Syiah yang akan menggunakan hak suaranya di pilkada mendatang.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018