Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Surabaya 1, terus mewaspadai upaya penyelundupan benih lobster yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Surabaya 1, Putu Sumardiana, Rabu mengatakan, saat ini ada beberapa daerah yang terus diwaspadai terkait dengan upaya penyelundupan benih lobster tersebut.

"Wilayah tersebut di antaranya berasal dari Banyuwangi, Jember, Malang, Trenggalek, dan Pacitan," katanya di Sidoarjo.

Ia menjelaskan, tren penyelundupan benih lobster ini dari tahun ketahuan terus mengalami kenaikan yakni pada tahun 2017 kemarin jumlahnya bisa mencapai

28 kasus dan di tahun 2016 hanya sekitar lima kasus.

"Meningkatnya upaya penyelundupan ink salah satunya harga benih yang cukup tinggi yaitu sebesar Rp20 ribu per ekor da nanti kalau sudah sampai di luar negeri harganya bisa sampai Rp150 ribu per ekornya," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki tim untuk melakukan pemantauan tersebut mulai dari tingkat pengepul ikan yang ada di masing-masing daerah.

"Jika dulu kami menunggu di bandara, sekarang ini kami terjun kebawah untuk memonitor langsung terkait dengan upaya penyelundupan benih tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam kurun waktu setahun terakhir sudah ada beberapa orang yang berhasil ditindak dan dijatuhi hukuman pidana perihal keterlibatan dalam kasus ini.

"Yang penting bagi kami adalah melindungi jangan sampai terjadi upaya penyelundupan benih tersebut," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018