Bojonegoro (Antaranewas Jatim) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan jaringan internet di wilayah selatan daerahnya masih lemah, karena masih minim menara besar telepon selular yang dipasang "provider", selain letak geofrafisnya yang berbukit.
"Semua desa di wilayah selatan Bojonegoro, seperti Kecamatan Temayang, sampai Kecamatan Tambakrejo, di wilayah barat jaringan internetnya masih lemah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Bojonegoro Djaka Suhermanto, di Bojonegoro, Selasa.
Bahkan, menurut dia, masyarakat tidak bisa terhubung sama sekali dengan internet kalau hanya mengandalkan telepon selular. Selain itu, faktor letak geofrafis wilayah selatan yang berbukit juga menghambat masyarakat memperoleh pelayanan internet.
Karena itu, lanjut dia, Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Sukardi, di empat dusun masing-masing dipasang jaringan wi-fi agar warganya bisa memanfaatkan internet.
"Karena ada jaringan internet wi-fi maka warga yang di dekat jaringan bisa berhubungan melalui "whatsApp". Justru kalau berhubungan langsung dengan cara menelepon tidak terhubung," kata Sekretaris Kecamatan Temayang Sahlan, dibenarkan Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Sukardi.
Namun, Djoko kepada peserta pelatihan tekonologi informasi (TI) dan pengembangan laman desa yang diikuti perwakilan desa di Kecamatan Temayang dan Mahasiswa KKN dari UIN Surabaya, menjelaskan bahwa desa bisa mengajukan usulan penguatan jaringan internet.
"Desa melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) bisa mengajukan usulan kepada pemkab terkait penguatan jaringan internet," kata dia menjelaskan.
Usulan itu, lanjut dia, akan disampaikan kepada Kementerian Kominfo yang memiliki kewenangan menambah menara telepon selular di daerah.
"Rencananya Kementerian Kominfo akan memanfaatkan dana "universal service obligation" (USO) sebesar 1,5 persen pendapatan kotor operator untuk mensubsidi tarif internet," ucapnya menjelaskan.
Pada kesempatan pelatihan itu, Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Kusnandaka Tjatur meminta desa di daerahnya mengaktifkan laman desa untuk menginformasikan potensi di desanya masing-masing.
Ia memberikan gambaran di Desa Kedungsumber, memiliki potensi situs Kedungmaor berupa rumah kepiting laut purba yang masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG).
"Kalau potensi desa itu diunggah di laman desa maka orang luar tahu," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Semua desa di wilayah selatan Bojonegoro, seperti Kecamatan Temayang, sampai Kecamatan Tambakrejo, di wilayah barat jaringan internetnya masih lemah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Bojonegoro Djaka Suhermanto, di Bojonegoro, Selasa.
Bahkan, menurut dia, masyarakat tidak bisa terhubung sama sekali dengan internet kalau hanya mengandalkan telepon selular. Selain itu, faktor letak geofrafis wilayah selatan yang berbukit juga menghambat masyarakat memperoleh pelayanan internet.
Karena itu, lanjut dia, Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Sukardi, di empat dusun masing-masing dipasang jaringan wi-fi agar warganya bisa memanfaatkan internet.
"Karena ada jaringan internet wi-fi maka warga yang di dekat jaringan bisa berhubungan melalui "whatsApp". Justru kalau berhubungan langsung dengan cara menelepon tidak terhubung," kata Sekretaris Kecamatan Temayang Sahlan, dibenarkan Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Sukardi.
Namun, Djoko kepada peserta pelatihan tekonologi informasi (TI) dan pengembangan laman desa yang diikuti perwakilan desa di Kecamatan Temayang dan Mahasiswa KKN dari UIN Surabaya, menjelaskan bahwa desa bisa mengajukan usulan penguatan jaringan internet.
"Desa melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) bisa mengajukan usulan kepada pemkab terkait penguatan jaringan internet," kata dia menjelaskan.
Usulan itu, lanjut dia, akan disampaikan kepada Kementerian Kominfo yang memiliki kewenangan menambah menara telepon selular di daerah.
"Rencananya Kementerian Kominfo akan memanfaatkan dana "universal service obligation" (USO) sebesar 1,5 persen pendapatan kotor operator untuk mensubsidi tarif internet," ucapnya menjelaskan.
Pada kesempatan pelatihan itu, Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Kusnandaka Tjatur meminta desa di daerahnya mengaktifkan laman desa untuk menginformasikan potensi di desanya masing-masing.
Ia memberikan gambaran di Desa Kedungsumber, memiliki potensi situs Kedungmaor berupa rumah kepiting laut purba yang masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG).
"Kalau potensi desa itu diunggah di laman desa maka orang luar tahu," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018