Madiun (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Jawa Timur segera menggelar imunisasi difteri serentak atau `Outbreak Respons Imunization` (ORI) guna mencegah penyebaran penyakit difteri di wilayahnya.

Kepala Dinkes dan Keluarga Berencana Kota Madiun Agung Wardani, Rabu mengatakan ada tiga tahap imunisasi serentak yang akan dilaksanakan di Kota Madiun pada tahun ini. Yaitu tahapan pada bulan Februari, Juli, dan November/Desember.

"Sasaran imunisasi adalah anak-anak yang usianya 1 tahun sampai 19 tahun," ujar Agung Wardani kepada wartawan.

Lokasi pelaksanaan imunisasi terdapat di puskesmas, posyandu, klinik, dan pusat pelayanan kesehatan yang lain.

Ia menjelaskan, ORI adalah upaya untuk memutus rantai penularan penyakit difteri. Imunisasi tersebut akan meningkatkan daya tahan tubuh atas toksin yang disebar oleh bakteri difteri. Hal ini penting sebab penularan bakteri difteri cukup mudah, seperti melalui percikan ludah dan sentuhan.

Sejauh ini pemerintah telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus difteri. Di Indonesia sudah ada 20 provinsi yang ditemukan kasus difteri.

Di Jawa Timur, selama 2017 lalu terdapat 460 kasus difteri positif dengan 16 orang penderita di antaranya meninggal. Selama 2018 sampai dengan 30 Januari telah ditemukan 88 kasus difteri. Di Kota Madiun, pada 2017 lalu ditemukan tiga kasus `suspect` atau diduga difteri tapi setelah diperiksa laboratoriumnya semuanya negatif.

Di tahun 2018, sudah ada temuan dua kasus suspect difteri. Satu kasus dinyatakan positif lalu dikembangkan pemeriksaan ke dua orang keluarga sebagai orang yang berinteraksi erat, dan ternyata dua keluarga lain itu juga positif.

"Sedangkan satu suspect lainnya masih diperiksa kondisinya. Saat ini seluruh pasien suspect dan positif difteri sudah dirawat di RSUD dr Soedono untuk diisolasi dan diberikan perawatan intensif," katanya.

Pihaknya meminta warga mendukung pelaksanaan ORI tersebut. Sehingga imunisasi serentak bisa dilaksanakan dengan baik dan bisa memutus rantai penularan difteri. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018