Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemrov Jawa Timur kini membuat zonasi-zonasi layanan kepelabuhan di berbagai daerah guna mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan arus barang ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Kita sekarang membuat zonasi-zonasi pelayanan agar tidak semua (arus barang) ke Tanjung Perak," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jawa Tatim, di Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan, Pemprov Jatim kini mengembangkan layanan kepelabuhanan di Tanjung Tembaga di Probolinggo dan Tanjungwangi, Banyuwangi, sebagai komplemen dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.

Bahkan, lanjutnya, ke depan diharapkan ada sejumlah pelabuhan lain yang juga dikembangkan guna melayani jasa kepelabuhanan seperti di Brondong atau di Paciran, Lamongan, guna menekan arus muatan barang melalui jalan raya.

Menurut dia, peran laut sebagai bagian dari sistem transportasi belum maksimal sehingga perlu upaya agar pemanfaatannya lebih optimal.

"Selain untuk menekan kerusakan jalan raya, tentu juga untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor di jalan raya," katanya menjelaskan.

Mengutip hasil survei, Wahid Wahyudi menyebutkan bahwa pemanfaatan laut guna mendukung sistem transportasi barang masih kecil ketimbang sistem transportasi darat.

Sekitar 9 persen sistem transportasi dunia yang memanfaatkan laut, 90 persen sistem transportasi darat dan 1 persen menggunakan sistem transportasi kereta api.
Oleh karena itu, program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan transportasi laut.

Sementara itu, dalam acara bertema "Harmonisasi dalam Kebersamaan untuk Meningkatkan Kelancaran Arus Barang dan SDM yang Handal dalam Industri Jasa Kepelabuhanan" tersebut mengagendakan pemilihan Ketua DPW APMI Jatim.

Ketua DPW APBMI Jatim Captain Priyanto sudah memimpin dua periode sehingga tidak bisa dicalonkan maupun mencalonkan diri lagi memimpin organisasi tersebut. Dua kandidat yang santer disebut dalam forum itu adalah Haryono dan Marzuki. (*)

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018