Denpasar, (Antara) - Pebalap asal Thailand, Peerapol Chawchiangkwang menjuarai etape terakhir Tour de Indonesia (TdI) 2018 dari Gilimanuk menuju Denpasar, Bali, Minggu menempuh jarak 170,9 km dengan catatan waktu 04:20:58.
Salah satu andalan Thailand Continental Cycling Team ini memasuki finis bersama dengan empat pebalap yang cukup jauh meninggalkan rombongan besar termasuk rekan satu timnya, Ariya Phounsavath.
Balapan terakhir kejuaraan dengan level 2.1 ini terbilang cukup mengejutkan karena terjadi perubahan dibandingkan hasil etape tiga yang finis di Banyuwangi. Sang pemuncak klasemen yaitu Abdul Gani dari KFC Cycling Team bahkan terlempat dari sepuluh besar.
Perubahan posisi ini dipengaruhi dengan beratnya lintasan yang dilalui yang salah satunya adalah tanjakan di Bedugul. Disinilah rombongan pebalap terpecah beberapa bagian dan mempunyai persaingan berlangsung ketat.
"Saya terus berusaha masuk rombongan depan, Tapi kondisnya kurang memungkinkan karena kaki bermasalah setelah jatuh di etape dua. Tapi saya terus berusaha dan akhirnya finis," kata Dadi Suryadi dari PGN Cycling Team yang akhirnya menjadi pebalap Indonesia tercepat ketiga TdI 2018.
Kondisi kurang bagus terjadi di KFC Cyling Team. Mampu menempatkan pebalapnya di papan atas hingga etape ketiga, namun di etape terakhir tidak ada wakilnya di sepuluh besar tercepat. Kondisi ini berdampak pada posisi klasemen, baik individu maupun tim.
Begitu juga dengan timnas Indonesia. Salah satu andalannya yaitu Projo Waseso juga tidak bisa menjaga konsistensinya. Pebalap asal Kalimantan Timur itu juga terlempar dari sepuluh besar pebalap tercepat.
Secara umum balapan di Bali berlangsung dengan lancar jika dibandingkan dengan balapan sebelumnya yang banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan pebalap. Namun, balapan sedikit mengusik lalu lintas di Bali yang saat ini banyak dengan wisatawan.
TdI 2018 menempuh jarak 615 km yang terbagi atas empat etape. Balapan sendiri di mulai dari Candi Prambanan Yogjakarta, Kamis (25/1) dan finis di Denpasar, Bali.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Salah satu andalan Thailand Continental Cycling Team ini memasuki finis bersama dengan empat pebalap yang cukup jauh meninggalkan rombongan besar termasuk rekan satu timnya, Ariya Phounsavath.
Balapan terakhir kejuaraan dengan level 2.1 ini terbilang cukup mengejutkan karena terjadi perubahan dibandingkan hasil etape tiga yang finis di Banyuwangi. Sang pemuncak klasemen yaitu Abdul Gani dari KFC Cycling Team bahkan terlempat dari sepuluh besar.
Perubahan posisi ini dipengaruhi dengan beratnya lintasan yang dilalui yang salah satunya adalah tanjakan di Bedugul. Disinilah rombongan pebalap terpecah beberapa bagian dan mempunyai persaingan berlangsung ketat.
"Saya terus berusaha masuk rombongan depan, Tapi kondisnya kurang memungkinkan karena kaki bermasalah setelah jatuh di etape dua. Tapi saya terus berusaha dan akhirnya finis," kata Dadi Suryadi dari PGN Cycling Team yang akhirnya menjadi pebalap Indonesia tercepat ketiga TdI 2018.
Kondisi kurang bagus terjadi di KFC Cyling Team. Mampu menempatkan pebalapnya di papan atas hingga etape ketiga, namun di etape terakhir tidak ada wakilnya di sepuluh besar tercepat. Kondisi ini berdampak pada posisi klasemen, baik individu maupun tim.
Begitu juga dengan timnas Indonesia. Salah satu andalannya yaitu Projo Waseso juga tidak bisa menjaga konsistensinya. Pebalap asal Kalimantan Timur itu juga terlempar dari sepuluh besar pebalap tercepat.
Secara umum balapan di Bali berlangsung dengan lancar jika dibandingkan dengan balapan sebelumnya yang banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan pebalap. Namun, balapan sedikit mengusik lalu lintas di Bali yang saat ini banyak dengan wisatawan.
TdI 2018 menempuh jarak 615 km yang terbagi atas empat etape. Balapan sendiri di mulai dari Candi Prambanan Yogjakarta, Kamis (25/1) dan finis di Denpasar, Bali.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018