Surabaya (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyarankan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien di Rumah Sakit National Hospital Surabaya hendaknya dijadikan momentum peningkatan profesionalisme perawat.

“Jadi ini adalah momentum bagi teman-teman perawat untuk terus meningkatkan profesionalismenya,” ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Jumat.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut menyesalkan adanya peristiwa tak terpuji yang dilakukan oknum perawat itu, terlebih videonya viral di media sosial.

“Tentu sangat-sangat kami sesalkan. Empati kami yang sedalam-dalamnya untuk pasien yang menjadi korban,” ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Terhadap oknum perawat, kata dia, pihaknya berharap diproses sesuai aturan hukum yang berlaku dan ditindak tegas.

Gus Ipul yang juga ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan kejadian tersebut janganlah kemudian menjadi pintu bagi publik untuk menggeneralisasi para perawat lainnya.

Sebab, lanjut dia, kejadian itu hanya melibatkan oknum perawat dan tentu tak semua perawat melakukan tindakan tidak patut tersebut.

“Jangan karena satu noda, satu kain jadi ikut kotor semua. Ini menjadi tantangan bagi teman-teman perawat untuk membangun profesionalisme, dan saya yakin teman-teman bisa,” katanya.

Selain itu, terhadap masyarakat, ia berharap untuk tidak mengurangi rasa percayanya kepada tenaga medis, khususnya perawat.

“Sekali lagi, itu oknum dan sangat disesalkan. Tidak semua perawat seperti itu dan jangan digeneralisasi. Saya percaya masih sangat banyak perawat Jatim yang berdedikasi dan bertanggung jawab,” katanya.

Terlebih, Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah himpunan perawat yang sudah teruji melintasi berbagai tantangan zaman, usianya sudah 44 tahun.

“Saya tahu kiprah PPNI, bagaimana mereka di daerah-daerah menjadikan sekretariatnya sebagai jantung edukasi kesehatan bagi publik,” katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018