Blitar (Antaranews Jatim) - Tiga tersangka yang masuk dalam komplotan pencuri ternak berhasil dibekuk oleh aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, serta menyita sejumlah barang buktinya termasuk mobil mewah yang digunakan beraksi.

Kepala Polresta Blitar AKBP Adewira Siregar mengemukakan kasus tersebut berhasill terungkap dari laporan masyarakat. Ada tiga orang yang terlibat. Aksi mereka kepergok, sehingga langsung diamankan.

"Tiga orang tersangka ini sedang mencari lokasi dan kemudian menentukan korbannya. Mereka bersama-sama, ada yang turun mengambil kambing," katanya di Blitar, Kamis.

Saat hendak melakukan aksinya mencuri hewan ternak, pemilik kambing yaitu Sucipto, warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, mengetahui dan menangkapnya. Tersangka tidak bisa mengelak dan setelah didesak, akhirnya mengaku ada dua teman lainnya yang juga ikut terlibat. setelah itu, dua teman tersangka akhirnya dijemput. Ketiganya lalu diamankan di kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Dalam aksinya, para pelaku ini menggunakan mobil yang cukup bagus. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti kambing, mobil terios yang akan digunakan mengangkut hasil curian, serta beragam alat yang digunakan komplotan tersebut beraksi.

Ketiganya, yaitu BU, warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, HA dan JO yang merupakan warga Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, hingga kini masih ditahan di Mapolresta Blitar. Mereka menjalani pemeriksaan secara intensif.

Sementara itu, BU, salah seorang tersangka mengaku terpaksa melakukan tindak pencurian itu karena terbelit dengan kebutuhan. Ia berencana mengadakan pesta untuk kelahiran anaknya, tapi karena kurang biaya akhirnya melakukan kejahatan tersebut.

"Saya butuh biaya untuk pesta anak. Tapi, itu hanya percobaan saja. Saat di kandang ada tiga ekor kambing," kata BU.

Polisi akan menjerat ketiganya dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) karena aksi kejahatan yang telah dilakukan mereka. Polisi juga mengembangkan kasus tersebut, dimungkinkan ada jaringan lainnya yang belum terungkap.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018