Surabaya (Antaranews Jatim) - Perseroan terbatas Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mencatatkan peningkatan laba bersih pada 2017 sebelum diaudit, yakni mencapai Rp2,013 triliun atau naik 41 persen dibanding 2016 sebesar Rp1,51 triliun.

CEO Pelindo III, IG N Askhara Danadiputra, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa mengatakan perolehan laba bersih ini melampaui target tahun 2017 yang telah ditetapkan sebesar Rp1,65 triliun.

Askhara yang akrab dipanggil Ari ini mengatakan, naiknya perolehan laba salah satunya disokong efektifnya langkah efisiensi yang dilakukan korporasi, sebab hingga Oktober 2017 efisiensi menghasilkan penghematan senilai Rp324 miliar.

"Efisiensi tersebut diintensifkan pada 38 pos pengeluaran nonoperasional, sehingga tidak mempengaruhi kualitas layanan kinerja pada pengguna jasa," katanya.

Sementara itu, untuk dominasi pendapatan korporasi masih dari bisnis?sisi operasional pelabuhan, seperti pendapatan jasa bongkar muat peti kemas yang mencapai Rp5,1 triliun, atau naik 8 persen daripada target yang ditetapkan atau mencatatkan peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 16 persen.

Sumber pendapatan lain dari sisi operasional yaitu jasa bongkar muat barang nonpeti kemas serta jasa pemanduan dan jasa penundaan kapal.

Untuk diversifikasi bisnis perseroan, Ary mengaku terus mendorong agar bisa meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor nonkepelabuhanan, salah satunya yakni dari bisnis properti melalui anak usaha PT Pelindo Properti Indonesia, yang telah mengelola sejumlah aset di Surabaya.

Aset itu antara lain destinasi wisata maritim Surabaya North Quay, gedung pertemuan megah Grand Varuna Convex, dan kini sedang dibangun menara perkantoran Pelindo Office Tower.

"Diversifikasi bisnis ini mulai menunjukkan progres yang positif, dan pada sektor pengusahaan properti, pendapatan tercatat melonjak hingga 91 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016," katanya.

Sementara untuk tahun 2018, Ary mengaku, Pelindo III akan agresif berinvestasi pada sejumlah bidang, termasuk yang mendorong proyek strategis nasional pemerintah, salah satunya pembangunan?jalan layang?akses Terminal Teluk Lamong (TTL) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan?jalan layang yang menyambungkan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya ke TTL mencapai Rp1,3 triliun," katanya.

Selain itu, juga membangun Terminal Gili Mas sebagai perluasan Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pembangunan terminal multi purpose yang diperuntukkan tidak hanya untuk bongkar muat peti kemas, tapi untuk dermaga kapal pesiar internasional tersebut akan menelan anggaran hingga Rp1,3 triliun.*

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018