Surabaya, 23/1 (Antara) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya mengajak Sugi Nur Raharja, atau yang mempopulerkan dirinya dengan nama Gus Nur, untuk bertabayun sebelum mengunggah ucapan-ucapannya yang dinilai provokatif ke media sosial.

Sugi memenuhi undangan GP Ansor Kota Surabaya dalam forum diskusi yang berlangsung di Kantor Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya, Selasa.

"Kami sengaja mengundang Sugi dalam forum diskusi ini untuk mengklarifikasi ucapan-ucapannya yang kerap menyudutkan NU, Ansor, dan Banser," ujar Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Surabaya Faridz Afif kepada wartawan, di sela kegiatan diskusi.

Ucapan-ucapan yang menyudutkan NU, Ansor dan Banser itu disampaikan Sugi dalam berbagai kesempatan ceramah, yang kemudian diunggahnya ke media sosial.

Sugi berdalih, ucapannya yang bernada miring itu tidak ditujukan secara langsung kepada NU, Ansor dan Banser, melainkan kepada oknum individu atau personel yang tergabung di dalam kelembagaan tersebut.

"Inilah yang kemudian harus kami klarifikasi, kalau tidak suka sama individunya, maka jangan membawa-bawa nama kelembagaannya," ucap Faridz.

Selain itu, dia menambahkan, kalaupun memang tidak suka dengan individunya, Sugi disarankan untuk bertabayun, atau terlebih dahulu meminta penjelasan dengan individu yang dimaksud.

"Tadi kami tanyakan, waktu menjelek-jelekkan KH Said Aqil Siradj, apakah Sugi sudah bertabayun dengan beliau? Ternyata belum," ujarnya.

Dalam forum itu, Sugi mengakui kesalahannya. Kepada wartawan, saat akan meninggalkan lokasi forum diskusi, Sugi menyatakan akan mengubah perbuatannya menjadi lebih baik.

"Tidak ada orang lain yang bisa merubah saya kecuali memang benar-benar ada niatan dari dalam diri saya," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018