Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan bantuan kemanusian dari Pemkot Surabaya untuk mengatasi gizi buruk ke Kampung Pedam, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua tidak bisa sekali, melainkan akan dilakukan berkali kali.
"Harus dilakukan berkali-kali sampai gizi di daerah itu kembali baik. Kiriman ke Bintang yang baru pertama kali ini sangat penting," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, sebelumnya Pemkot Surabaya mengirim bantuan ke Kabupaten Asmat dan Gorontalo. Ia mengatakan bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang kali ini sebanyak 27 box yang berisi susu untuk gizi, susu bayi untuk pencegahan dan ada beberapa makanan seperti abon untuk ibu-ibu yang lagi menyusui.
"Nanti ada relawan dan petugas di Papua yang akan membantu mengirimkan ke Bintang," katanya.
Selain mengirimkan bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang, Risma mengaku juga akan mengirimkan bantuan lagi ke Asmat petang ini. Bantuan ke Asmat ini sudah yang ketiga kalinya, karena sebelumnya sudah pernah dikirim dan sudah diterima oleh warga Asmat.
"Nanti juga akan ada ke Asmat, sebelumnya kami sudah bantu dua kali. Menurut dokter, itu satu bulan jadi sampai satu bulan kami jaga kondisinya sampai bagus, makanya kami kirimkan yang berikutnya ini," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengajak kepada warga Surabaya peduli dan memberikan bantuannya. Sebab, masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan bantuan karena bencana atau gizi buruk.
"Insyallah kalau kita membantu dan memikirkan orang lain, kita juga tidak akan kena musibah. Bantuan dari warga Surabaya bisa melalui Pemkot Surabaya di Balai Kota," kata dia.
Ia menjelaskan semua bantuan yang telah dikirimkan merupakan hasil urunan para pejabat Pemkot Surabaya. Dengan sukarela mereka mengumpulkan dana secara berkala untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti bencana dan musibah lainnya.
"Jadi, ini hasil urunan dari kawan-kawan, bukan uang dari APBD, hasil dari urunan kawan-kawan seikhlasnya. Seperti bantuan Asmat, juga kita hasil urunan untuk dibelikan dalam bentuk barang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Harus dilakukan berkali-kali sampai gizi di daerah itu kembali baik. Kiriman ke Bintang yang baru pertama kali ini sangat penting," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, sebelumnya Pemkot Surabaya mengirim bantuan ke Kabupaten Asmat dan Gorontalo. Ia mengatakan bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang kali ini sebanyak 27 box yang berisi susu untuk gizi, susu bayi untuk pencegahan dan ada beberapa makanan seperti abon untuk ibu-ibu yang lagi menyusui.
"Nanti ada relawan dan petugas di Papua yang akan membantu mengirimkan ke Bintang," katanya.
Selain mengirimkan bantuan ke Kabupaten Pegunungan Bintang, Risma mengaku juga akan mengirimkan bantuan lagi ke Asmat petang ini. Bantuan ke Asmat ini sudah yang ketiga kalinya, karena sebelumnya sudah pernah dikirim dan sudah diterima oleh warga Asmat.
"Nanti juga akan ada ke Asmat, sebelumnya kami sudah bantu dua kali. Menurut dokter, itu satu bulan jadi sampai satu bulan kami jaga kondisinya sampai bagus, makanya kami kirimkan yang berikutnya ini," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengajak kepada warga Surabaya peduli dan memberikan bantuannya. Sebab, masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan bantuan karena bencana atau gizi buruk.
"Insyallah kalau kita membantu dan memikirkan orang lain, kita juga tidak akan kena musibah. Bantuan dari warga Surabaya bisa melalui Pemkot Surabaya di Balai Kota," kata dia.
Ia menjelaskan semua bantuan yang telah dikirimkan merupakan hasil urunan para pejabat Pemkot Surabaya. Dengan sukarela mereka mengumpulkan dana secara berkala untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti bencana dan musibah lainnya.
"Jadi, ini hasil urunan dari kawan-kawan, bukan uang dari APBD, hasil dari urunan kawan-kawan seikhlasnya. Seperti bantuan Asmat, juga kita hasil urunan untuk dibelikan dalam bentuk barang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018