Pacitan (Antaranews Jatim) - Suplai listrik untuk ribuan pelanggan di 10 kecamatan se-Kabupaten Pacitan kembali normal setelah pihak PLN setempat melakukan manuver pengalihan tegangan dari GI (gardu induk) Ponorogo ke wilayah pesisir selatan Jatim bagian barat ini.
"Memang kemarin terjadi listrik padam sejak (Sabtu, 20/1) siang pukul 14.00 WIB akibat dua tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) ambruk terseret longsor. Tapi sekarang sudah normal lagi setelah dilakukan manuver GI dari Ponorogo," kata Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Pacitan Nono Koeshardiman dikonfirmasi melalui telepon, Minggu.
Ia mengatakan, pemulihan aliran listrik ke pelanggan dilakukan bertahap. Begitu suplai listrik dari GI Ponorogo berhasil disalurkan ke Pacitan, 20 penyulang (feeder) dinyalakan bertahap.
Menurut keterangan Nono, listrik yang sebelumnya sempat padam akibat ambruknya dua tower SUTT di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung berhasil dinyalakan kembali, terhitung mulai pukul 19.00 WIB.
"Kalau bertahapnya (menyala) mulai antara pukul 19.00 WIB, total menyala ya sekitar pukul 21.00 WIB lebih," katanya.
Ia memastikan suplai listrik terjadap 124 ribu pelanggan di seluruh Pacitan tetap akan bisa terpenuhi, hingga jaringan SUTT kembali normal.
Namun Nono enggan memberi penjelasan detail mengenai rencana teknis perbaikan ataupun pembangunan kembali dua tower SUTT yang ambruk.
Ia berdalih hal itu bukan kewenangannya selaku manajer PLN UPJ Pacitan, melainkan sudah domain PT PLN Transmisi Jawa bagian timur dan Bali di APP Madiun.
Informasi dari sumber internal menyebut PT PLN melalui APP Madiun berencana membangun tower darurat sementara untuk membantu menyangga jaringgan kabel SUTT di titik longsoran, sampai tower pengganti berhasil dibangun, tahun ini.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono mengaku belum menerima laporan resmi terkait musibah longsor tersebut.
Aliran listrik di wilayah Kabupaten Pacitan padam sejak pukul 14.00 WIB, Sabtu (20/1) siang, akibat dua tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) milik PT PLN ambruk diterjang longsor.
Lokasinya berada di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Memang kemarin terjadi listrik padam sejak (Sabtu, 20/1) siang pukul 14.00 WIB akibat dua tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) ambruk terseret longsor. Tapi sekarang sudah normal lagi setelah dilakukan manuver GI dari Ponorogo," kata Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Pacitan Nono Koeshardiman dikonfirmasi melalui telepon, Minggu.
Ia mengatakan, pemulihan aliran listrik ke pelanggan dilakukan bertahap. Begitu suplai listrik dari GI Ponorogo berhasil disalurkan ke Pacitan, 20 penyulang (feeder) dinyalakan bertahap.
Menurut keterangan Nono, listrik yang sebelumnya sempat padam akibat ambruknya dua tower SUTT di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung berhasil dinyalakan kembali, terhitung mulai pukul 19.00 WIB.
"Kalau bertahapnya (menyala) mulai antara pukul 19.00 WIB, total menyala ya sekitar pukul 21.00 WIB lebih," katanya.
Ia memastikan suplai listrik terjadap 124 ribu pelanggan di seluruh Pacitan tetap akan bisa terpenuhi, hingga jaringan SUTT kembali normal.
Namun Nono enggan memberi penjelasan detail mengenai rencana teknis perbaikan ataupun pembangunan kembali dua tower SUTT yang ambruk.
Ia berdalih hal itu bukan kewenangannya selaku manajer PLN UPJ Pacitan, melainkan sudah domain PT PLN Transmisi Jawa bagian timur dan Bali di APP Madiun.
Informasi dari sumber internal menyebut PT PLN melalui APP Madiun berencana membangun tower darurat sementara untuk membantu menyangga jaringgan kabel SUTT di titik longsoran, sampai tower pengganti berhasil dibangun, tahun ini.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono mengaku belum menerima laporan resmi terkait musibah longsor tersebut.
Aliran listrik di wilayah Kabupaten Pacitan padam sejak pukul 14.00 WIB, Sabtu (20/1) siang, akibat dua tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) milik PT PLN ambruk diterjang longsor.
Lokasinya berada di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018