Blitar (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga yang hendak membeli beras dalam operasi pasar murah di Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur, menyatakan kurang berminat untuk membelinya, dikarenakan kualitasnya menurut mereka tidak sesuai harapan.
Whelem, salah seorang warga yang hendak membeli beras OP, mengaku urung membelinya. Ia melihat kualitas beras yang dijual, kurang bagus. Warna berasnya kusam dan baunya apek, sehingga jika dimasak diperkirakan kurang enak.
"Ini tidak jadi beli, kurang putih berasnya. Kalau harganya murah, tapi kualitasnya itu," katanya kepada wartawan di Kota Blitar, Rabu.
Ia berencana membeli untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena kualitas berasnya tidak sesuai yang diharapkan, akhirnya ia tidak jadi membeli beras. Ia berencana membeli beras di toko lain untuk kebutuhan keluarga.
Operasi pasar itu diselenggarakan di sebuah pasar tradisional Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Banyak warga yang berhenti untuk melihat beras yang dijual dalam operasi beras tersebut, namun tidak sedikit dari mereka yang memilih tidak jadi beli.
Mayoritas alasannya, karena warna berasnya kusam. Dengan alasan itu, jika dimasak warna nasinya juga tidak bisa bersih. Selain itu, nasinya diperkirakan juga tidak sedap.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sugiarto, mengakui harga jual beras dalam operasi pasar ini juga lebih murah, hanya Rp8.100 per kilogram. Harga jual itu memang jauh di bawah harga beras di pasar yang sekitar Rp10 ribu per kilogram.
"Kalau kualitasnya seperti yang terlihat ini. Tapi, kami tetap membawa stok dengan jumlah yang tidak terbatas. Kadang ada sisa tapi sedikit, kadang juga habis," katanya.
Ia juga mengatakan, sebenarnya banyak yang membeli beras dalam operasi pasar ini. Namun, ia mengakui ada juga warga yang tidak jadi membeli, setelah melihat kualitas beras yang dijual oleh Bulog Tulungagung ini.
Ia menambahkan, operasi pasar ini digelar sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran. Di sejumlah pasar, harga beras sudah mulai merangkak naik, sehingga pemerintah turun tangan guna menstabilkan harganya.
Kegiatan operasi pasar ini, kata dia, akan diselenggarakan hingga akhir Januari 2018. Selain beras dengan harga jual murah yaitu Rp8.100 per kilogram, juga dijual minyak goreng juga dengan harga yang murah yaitu Rp11 ribu per liter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Whelem, salah seorang warga yang hendak membeli beras OP, mengaku urung membelinya. Ia melihat kualitas beras yang dijual, kurang bagus. Warna berasnya kusam dan baunya apek, sehingga jika dimasak diperkirakan kurang enak.
"Ini tidak jadi beli, kurang putih berasnya. Kalau harganya murah, tapi kualitasnya itu," katanya kepada wartawan di Kota Blitar, Rabu.
Ia berencana membeli untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena kualitas berasnya tidak sesuai yang diharapkan, akhirnya ia tidak jadi membeli beras. Ia berencana membeli beras di toko lain untuk kebutuhan keluarga.
Operasi pasar itu diselenggarakan di sebuah pasar tradisional Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Banyak warga yang berhenti untuk melihat beras yang dijual dalam operasi beras tersebut, namun tidak sedikit dari mereka yang memilih tidak jadi beli.
Mayoritas alasannya, karena warna berasnya kusam. Dengan alasan itu, jika dimasak warna nasinya juga tidak bisa bersih. Selain itu, nasinya diperkirakan juga tidak sedap.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sugiarto, mengakui harga jual beras dalam operasi pasar ini juga lebih murah, hanya Rp8.100 per kilogram. Harga jual itu memang jauh di bawah harga beras di pasar yang sekitar Rp10 ribu per kilogram.
"Kalau kualitasnya seperti yang terlihat ini. Tapi, kami tetap membawa stok dengan jumlah yang tidak terbatas. Kadang ada sisa tapi sedikit, kadang juga habis," katanya.
Ia juga mengatakan, sebenarnya banyak yang membeli beras dalam operasi pasar ini. Namun, ia mengakui ada juga warga yang tidak jadi membeli, setelah melihat kualitas beras yang dijual oleh Bulog Tulungagung ini.
Ia menambahkan, operasi pasar ini digelar sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran. Di sejumlah pasar, harga beras sudah mulai merangkak naik, sehingga pemerintah turun tangan guna menstabilkan harganya.
Kegiatan operasi pasar ini, kata dia, akan diselenggarakan hingga akhir Januari 2018. Selain beras dengan harga jual murah yaitu Rp8.100 per kilogram, juga dijual minyak goreng juga dengan harga yang murah yaitu Rp11 ribu per liter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018