Sidoarjo (Antaranews) - Dinas Pangan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendorong kepada para pedagang supaya mencari alternatif ayam yang akan dijual menyusul kelangkaan pasokan ayam jenis broiler dari para peternak.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Handajani, Selasa, mengatakan, kelangkaan pasokan ayam di pasar tradisional ini salah satunya disebabkan oleh penyakit "coccidiocis" atau "Inclution Bodies Hepatitis" (IBD)

"Virus yang belum ada vaksinya serta `Infectious Bursal Disease` atau gumboro dan ini menyerang merata secara serentak nasional," katanya di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, penyakit IBH ini menyerang pada ayam broiler menjelang panen yaitu antara umur 22-28 hari.

"Untuk itu, ya memang pedagang harus cari alternatif mungkin bisa cari ayam kampung, bebek, burung dara atau yang lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, pedagang ayam yang ada di Pasar Taman Sepanjang, Sidoarjo Jawa Timur, mengeluhkan kelangkaan pasokan dari peternak sehingga mereka memutuskan untuk tidak berjualan ayam pada hari ini.

Salah satu pedagang ayam Pasar Taman Sepanjang Sidoarjo, Imam Buchori mengatakan, kelangkaan pasokan ayam ini mulai terasa sejak tahun baru 2018.

"Jika biasanya harga daging ayam perkilogram sebesar Rp28 ribu sampai dengan Rp30 ribu kono harganya bisa menjadi Rp35 sampai dengan Rp40 ribu setiap kilogramnya," katanya saat dikonfirmasi di Pasar Taman Sepanjang Sidoarjo.

Ia mengemukakan, alasan peternak kurangnya pasokan tersebut salah satunya disebabkan perubahan cuaca yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

"Kami biasanya mengambil pasokan ayam tersebut dari peternak yang ada di Kabupaten Jombang dan Mojokerto, tetapi sejak adanya kelangkaan pasokan ini, kami terpaksa mengambil pasokan tersebut dari wilayah Banyuwangi dan juga dari Jawa Tengah," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018