Jombang (Antaranews Jatim) - Hasil autopsi yang dilakukan oleh tim medis RS Bhayangkara, Kediri pada korban bunuh diri sekeluarga di Kabupaten Jombang, menjadi salah satu bukti penting dalam pemeriksaan kasus yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur. 

"Kami proses penyelidikan alat bukti keterangan saksi dari tim medis dan forensik dari RS Bayangkara Kediri serta RSUD Dr Seotomo Surabaya. Kini dalam pelaksanaan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian anak-anak itu karena racun atau penyebab lainnya," kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto di Jombang, Selasa.

Ia juga sudah komunikasi dengan tim medis dari RSUD Kabupaten Jombang, untuk mengetahui kondisi terkini ibu dari tiga anak yang ditemukan sempat kritis tersebut. Hasilnya, kondisi ibu tersebut sudah lebih baik.

"Ibu itu sudah pulih, membaik. Tapi, dari tim dokter mengatakan masih diperlukan penawar racun untuk menguras lambungnya serta pemeriksaan daerah dan urine," katanya.

Ia juga mengatakan, autopsi juga sengaja dilakukan pada korban meninggal. Polisi berharap dengan itu bisa mengungkap kasus tersebut. Namun, dalam proses autopsi juga meminta persetujuan keluarga, sehingga tidak ada yang keberatan.

Kapolres menambahkan, polisi juga sudah meminta keterangan ibu itu, namun keterangan yang diberikan belum utuh sepenuhnya. Kondisinya masih belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif, mengingat ia juga ditemukan kritis diduga minum racun.

"Sudah ada jawaban tapi terputus. Ia membawa ketiga anaknya ke kamar mandi, tapi apa yang dilakukan di kamar mandi terputus (Jawaban yang diberikan terputus). Untuk itu, perkembangan selanjutnya kami siapkan tim psikiater," katanya.

Polisi kata dia, juga mendapatkan informasi yang sudah lama. Diduga, kejadian bunuh diri sekeluarga itu pada Senin (15/1) sekitar jam 21.00 WIB, namun polisi baru mendapatkan informasi jam 24.00 WIB. Saat mendapatkan informasi itu, korban sudah diamankan warga.

Korban sekeluarga itu ditemukan oleh adik kandung korban di dalam kamar mandi. Saat ditemukan, tiga anaknya, yang terdiri dari umur tujuh tahun, empat tahun dan balita empat bulan sudah meninggal dunia, sementara ibu itu, yang berinisial E, ditemuakn kritis.

"Ketiga anak itu sudah meninggal dunia, ibunya, berkat pertolongan warga dibawa ke RS di Mojoagung dan sekarang dirujuk ke RSUD Jombang," ujarnya.

Polisi juga sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah mereka, Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Polisi menemukan ada botol obat anti serangga cair yang hanya tertinggal 1/5 saja. Diduga, isi dari botol itu diminumkan ibu tersebut pada tiga anaknya dan dia juga ikut bunuh diri.

"Kami temukan di kamar mandi botol obat anti serangga cair yang tinggal 1/5 saja. Diasumsikan itu digunakan bersangkutan dan turut diminumkan anaknya lalu ibu itu menenggak racun. Namun, ibu itu bisa ditolong," katanya.

Kapolres menambahkan, dari hasil informasi yang didapat, ibu tersebut memang tinggal bertiga dengan anaknya. Sementara suami tinggal di Surabaya. Sejak tiga tahun belakangan hubungan mereka kurang harmonis. Korban juga diduga kecewa sebab suaminya jarang mengunjungi keluarga.

"Tiga tahun ini hubungan agak renggang. Diduga patah hati tidak dinafkahi, kecewa mendalam dan melampiaskan pada anak-anaknya," katanya.

Sementara itu, hingga kini jenazah ketiga anak tersebut masih di rumah sakit. Keluarga juga masih terlihat kaget, namun mereka tetap menunggu informasi resmi dari polisi.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018