Madiun (Antaranews Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun menyediakan sebanyak 16 ton beras jenis medium untuk pelaksanaan operasi pasar (OP) guna menekan tingginya harga komoditas tersebut di pasaran saat ini. 

Kepala Bulog Sub-Divre IV Madiun Heriswan di Madiun, Kamis mengatakan, beras medium sebanyak 16 ton tersebut akan digelonttorkan ke tiga daerah yang masuk wilayah kerjanya. Yakni, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.

"Pada prinsipnya, Bulog siap menggelontorkan beras sebanyak-sebanyaknya ke pasaran untuk menstabilkan harga beras saat ini. Untuk pelepasan awal ini ada sekitar 16 ton yang disediakan, namun jumlah tersebut tidak langsung dikelurkan semua karena menyesuaikan dengan kemampuan pedagang sebagai mitra operasi pasar," ujar Heriswan kepada wartawan.

Jika pedagang grosir mampunya 2 ton, maka Bulog akan mengirim dulu sesuai permintaan. Setelah itu bisa dikirimi lagi. Dikatakannya, Bulog diinstruksikan oleh Kementerian Perdagangan untuk menggelar OP beras mulai saat ini hingga bulan Maret 2018. Mengapa diambil waktu hingga Maret, sebab diproyeksikan bulan tersebut para petani sudah memasuki masa panen sehingga harga beras dipastikan akan turun. 

Lebih lanjut Heriswan menyatakan, Bulog Madiun saat ini memiliki stok beras medium sekitar 9.000 ton beras. Beras tersebut siap didistribusikan ke titik manapun yang membutuhkan, baik di tingkat kelurahan, desa, hingga dusun. Stok tersebut juga cukup untuk empat bulan ke depan.

"Kami diperintah oleh Kementerian Perdagangan untuk melaksanakan OP sampai Maret, tapi stok kami saat ini cukup sampai empat bulan ke depan," kata dia.

Ia menjelaskan, selama ini operasi pasar yang dilaksanakan Bulog Madiun dengan berbagai instansi terkait ke pasar-pasar selalu habis diserap warga. Namun, cara OP tersebut dinilai belum cukup gereget atau belum signifikan menurunkan harga.

Karena itu, Kementerian Perdangangan meminta Bulog melaksanakan OP dengan menggandeng mitranya yaitu para pedagang beras yang ada di daerah setempat. Sesuai dengan SK Mendag terbaru, harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok dalam OP tersebut adalah Rp9.450 per kilogram.

"Tapi dalam OP kali ini HET yang kami lepas adalah RpRp9.350 per kilogram, Rp100 di bawah patokan," ungkap Heriswan.

Adapun, pelepasan beras medium Bulog untuk OP ke pasaran sudah dilakukan sejak Selasa tanggal 9 Januari 2018. Di antaranya didistribusikan ke pedagang-pedagang beras di Pasar Besar dan Pasar Sleko Kota Madiun. Diharapkan, dengan OP yang melibatkan para pedagang grosir tersebut, harga komoditas beras di pasaran dapat turun.

Sesuai pantauan, harga beras medium jenis IR 64 di pasaran Kota Madiun saat ini masih berkisar Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram. Harga tersebut tergolong tinggi dari normalnya yang mencapai Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogram. Kenaikan harga diduga dipicu karena tingginya permintaan di saat petani belum memasui masa panen.  (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018