Situbondo (Antaranews Jatim) - Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dinyatakan kejadian luar biasa atau KLB Difteri setelah sebelumnya penyakit yang mematikan dan cepat menular ini menyerang lima warga yang tersebar di lima kecamatan, satu penderita di antaranya meninggal dunia.

"Penyakit difteri di Kabupaten Situbondo dinyatakan KLB karena selain penderitanya tercatat pada akhir tahun 2017 mencapai lima orang dan satu orang meninggal dunia, juga dikarenakan penyakit ini penularannya sangat cepat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Abu Bakar Abdi di Situbondo, Kamis.

Ia menjelaskan, penularan bakteri difteri menular cepat melalui udara atau dalam satu rumah ketika penderita difteri sedang batuk maupun bersin. Sehingga keluarga yang tinggal satu rumah dipastikan tertular.

Oleh karena itu, katanya, ketika ada penderita difteri di satu dusun (kampung) dan dinyatakan positif, petugas Dinas Kesehatan setempat akan langsung melakukan vaksinasi difteri terhadap warga satu kampung tersebut.

"Bahkan keinginan kami ketika dalam satu kecamatan ada satu orang saja yang terkena penyakit difteri, akan dilakukan vaksinasi seluruh warga di satu kecamatan itu," ucapnya.

Abu Bakar menambahkan, vaksinasi difteri secara massal di lima kecamatan akan dilaksanakan pada Maret 2018, mulai vaksinasi bagi balita, anak-anak dan dewasa.

Data diperoleh, dari lima penderita difteri satu di antaranya meninggal dunia yakni, berinisial M sudah berusia 72 tahun asal Desa Kalirejo, Kecamatan Sumbermalang, dan korban menderita difteri selama dua bulan.

Saat di bawa ke puskesmas setempat oleh keluarganya, korban sudah tak sadarkan diri dan tidak berselang lama korban akhirnya meninggal dunia.

Lima orang penderita penyakit difteri tersebar di lima kecamatan, masing-masing di Kecamatan Sumbermalang, Banyuglugur, Mangaran, Arjasa dan Kecamatan Jangkar. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018