Lusaka (Antara/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Zambia Harry Kalaba pada Selasa mengumumkan mengundurkan diri dari pemerintahan sambil menyebut-nyebut soal kegagalan dalam penanganan korupsi.
Dalam tulisan singkat di laman Facebook-nya, Kalaba mengatakan ia tidak bisa melanjutkan tugasnya di pemerintahan dan menyaksikan orang-orang, yang diharapkan dapat mengakhiri korupsi di garis depan, justru merampok sumber daya rakyat.
"Saya baru saja menyerahkan kepada Presiden Edgar Lungu surat pengunduran diri saya sebagai menteri luar negeri, jabatan yang saya syukuri dan telah saya jalankan selama lebih dari empat tahun," tambahnya.
Namun, ia mengatakan dirinya akan tetap menjadi anggota parlemen dari partai asalnya, yang saat ini menjadi partai penguasa.
Pada Senin, ia menulis pernyataan lain di laman Facebook-nya yang berisi kecamannya terhadap peningkatan tindakan korupsi selama tahun 2017.
Pernyataan itu telah membuat marah sejumlah anggota partai berkuasa, yang beberapa di antaranya mendesak Kalaba untuk mundur.
Namun, juru bicara kepresidenan Amos Chanda mengatakan kepada media setempat bahwa Kantor Kepresidenan Zambia belum menerima surat pengunduran diri tersebut.
Kabala merupakan menteri ketiga yang meninggalkan pemerintahan Presiden Edgar Lungu setelah dua orang menteri dipecat.
Pekan lalu, Presiden Lungu memecat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Lucky Mulusa.
Selain itu, Menteri Informasi dan Perusahaan Penyiaran Chishimba Kambwili dipecat pada November tahun lalu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018