Pamekasan (Antara Jatim) - Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan agar para muslimat senantiasa terus mendoakan warga muslim Palestina yang kini sedang dilanda musibah politik karena Ibo Kota Negara itu diklaim milik Israel.
"Jangan hanya berdoa saat ini saja, akan tetapi terus kita gencarkan di masing-masing rumah dan semua majelis taklim Muslimat NU," ujar Khofifah saat berpidato di harapan ribuan Muslimat NU dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Bakorwil 4 Pamekasan, Minggu.
Kebijakan Presiden Amerika Serikat yang mengklaim bahwa Jerusalem merupakan Ibu Kota Israel telah memicu protes keras umat Islam di seluruh dunia, termasuk umat Islam Indonesia, termasuk NU.
Khofifah bahkan menggugah kaum muslimat dengan menyanyikan lagu "Israel" yang pernah dipopukerkan orkes gambus Nasyidaria puluhan tahun lalu.
Ketua Umum Muslimat NU yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial RI tersebut bahkan sempat meneteskan air mata, saat menyanyikan lagu itu.
Lagu "nasyid" yang menuturkan bahwa Jerusalem merupakan tempat suci umat beragama berbeda keyakinan, yakni Nasrani dan Yahudi dan umat Islam itu memang menjadi rebutan.
Padahal, di masing-masing kitab suci agama mereka menganjurkan untuk melakukan perdamaian, bukan pertikaian.
Usai menyanyikan lagu itu, Khofifah selanjutnya memimpin doa bersama untuk perdamaian konflik di Palestina tersebut.
Khofifah selanjutnya menceritakan tentang kepemimpinan dirinya di organisasi Muslimat NU bahwa hal itu atas permintaan almarhum KH Abdurrahman Wahid yang merupakan mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memperkenalkan kepada seluruh muslimat NU Pamekasan istri Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak, yakni Arumi Bachsin.
Ketua Umum Muslimat NU ini juga menceritakan perihal dirinya hendak maju pada Pilgub Jatim 2018 bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak.
"Jadi, kami mohon dukungan, karena suami saya dipercaya Bu Khofifah untuk mendampingi beliau sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim 2018 nanti," ujar Arumi.
Menurut Khofifah keputusan dirinya menggandeng Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018, karena yang bersangkutan juga memiliki kesamaan ideologis, yakni sama-sama mantan aktivis NU.
"Dia itu merupakan mantan Ketua PC NU Cabang Istimewa di Jepang dan tergolong jenius karena mampu menyelesaikan pendidikannya mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi dalam waktu yang relatif sangat singkat," katanya, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017