Surabaya (Antara Jatim) - Angka kecelakaan di Kota Surabaya sepanjang Tahun 2017 tergolong tinggi, meski terhitung menurun dibanding Tahun 2016, kata perwira Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya.
Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan merilis seluruhnya terjadi 1.039 jumlah kecalakaan sepanjang Tahun 2017 di Kota Surabaya.
"Kalau sepanjang tahun 2016, tercatat 1.266 kecelakaan. Memang angkanya menurun 8 persen dibandingkan tahun lalu. Tetapi tetap saja angka kecelakaan di Kota Surabaya tergolong tinggi," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Tahun ini korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya berjumlah 123 orang.
"Kendaraan roda dua yang paling rentan mengalami kecelakaan," katanya.
Waktu dominan kecelakaan, lanjut dia, terjadi antara pagi hari sampai siang. "Itu mungkin dialami oleh warga yang baru kerja malam dan siangnya terjadi karena kelalaian akibat terburu-buru," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolrestabes Rudi juga mengungkap sepanjang tahun 2017 terjadi sebanyak 175 ribu pelanggaran lalu lintas.
"Kalau sepanjang tahun 2016 lalu tercatat 324 ribu pelanggaran lalu lintas di Kota Surabaya, yang artinya berhasil kami tekan," katanya.
Menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas itu, menurut dia, merupakan keberhasilan program kampanye "Safety Riding" yang masuk ke kampung-kampung, bekerja sama dengan sebuah prodesn kendaraan sepeda motor dan instansi swasta, beserta elemen masyarakat.
Sama seperti tahun lalu, lanjut dia, pelanggaran lalu lintas yang paling dominan adalah pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi, yaitu berjumlah 542 orang.
"Pelanggaran didominasi oleh pengendara kendaraan roda dua, selain kebanyakan dilakukan pelajar SMA dan perguruan, pelanggar lalu lintas terbanyak lainnya adalah remaja berusia antara 22 hingga 30 tahun. Untuk kategori dewasa, pelanggar terbanyak berusia 31 hingga 40 tahun," katanya.
Kapolrestabes Rudi Setiawan mengatakan data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut menjadi bahan evaluasi bagi segenap personelnya agar ke depan dapat lebih mengantisipasi, setidaknya untuk menekan angka kecelakaan di Kota Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017