Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengungkap sebanyak 5.163 kasus atau perkara sepanjang tahun 2017, yang didominasi oleh kejahatan jalanan. 
     
"Penyelesaian kasus kejahatan yang berhasil kami ungkap sepanjang tahun ini meningkat sekitar 33 persen jika dibandingkan tahun lalu," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan dalam jumpa pers di Surabaya, Sabtu.
     
Tahun lalu, dia mengatakan, Polrestabes Surabaya menyelesaikan perkara kejahatan sebanyak 5.091 kasus. 
     
Sedangkan jumlah perkara kejahatan berdasarkan laporan masyarakat yang masuk ke Polrestabes Surabaya sepanjang tahun ini sebanyak 3.543. "Itu juga jauh menurun dibandingkan jumlah laporan perkara kejahatan yang masuk dilaporkan oleh masyarakat ke Polrestabes Surabaya pada tahun lalu, yaitu sebanyak 5.154," katanya. 
     
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban bagi Polrestabes Surabaya untuk segera melakukan penyelesaian penegakan hukum. 
     
"Entah itu kami selesaikan melalui penyelidikan dan penyidikan, maupun melimpahkan perkara kepada instansi lain yang lebih berwenang. Bisa juga kami selesaikan melalui upaya perdamaian kepada masing masing pihak yang berperkara," ujarnya.
     
Seluruh perkara mulai tahun 2016 hingga 2017, dia menandaskan, sama-sama masih didominasi oleh kejahatan jalanan, yaitu pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor.
     
Selain itu kasus penganiayaan, judi, 'trafficking', peredaran uang palsu, penyalahgunaan narkoba, dan pembunuhan juga dominan selama dua tahun terakhir, mulai 2016 – 2017.
     
Data-data tersebut, lanjut dia, menjadi catatan bagi petugas Polrestabes Surabaya untuk bekerja lebih maksimal dalam melakukan pengamanan di Kota Surabaya pada tahun-tahun mendatang.  
     
"Kami sudah petakan untuk lebih menekan angka kejahatan jalanan di Kota Surabaya berdasarkan data-data dari hasil analisa dan evaluasi sepanjang tahun 2016 hingga 2017 ini," ujarnya.  
     
Termasuk, dia menambahkan, Polrestabes Surabaya telah memiliki data rentang waktu dan sejumlah lokasi yang menjadi favorit pelaku kejahatan dalam beraksi. "Dari data-data itu kami bisa menyusun strategi pengamanan yang lebih baik mulai bulan Januari mendatang," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017