Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta pemilik perahu tambang di Bengawan Solo tetap mempersiapkan pelampung untuk penumpang, meskipun sungai terpanjang di Jawa di daerah setempat tidak banjir.

"Kami minta bantuan pelampung tetap dipersiapkan di perahu tambang untuk keselamatan penumpang perahu," kata Kasi Angkutan Air Dishub Bojonegoro Agung Sudarmanto di Bojonegoro, Sabtu.

Ia menyebutkan dishub bersama Kepolisian Resor (Polres), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah membagikan pelampung di 20 tambangan perahu Bengawan Solo di daerahnya dua hari lalu.

Pembagian pelampung didistribusikan langsung di lokasi tambangan perahu dengan memanfaatkan perahu karet mulai Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu sampai di Taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota.

Di masing-masing tambangan perahu memperoleh bantuan tiga atau empat pelampung atau "life jacket" untuk keselamatan penumpang perahu.

"Pemberian bantuan pelampung karena menjelang banjir di musim hujan. Tapi pelampung tetap harus tersedia meskipun Bengawan Solo tidak dalam keadaan banjir," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, bantuan pelampung didistribusikan kepada tambangan perahu itu berasal dari  bantuan 300 pelampung atau "life jacket" dari Dinas Perhubungan Jawa Timur.

Sesuai pendataan dishub di sepanjang Bengawan Solo di daerahnya mulai Kecamatan Margomulyo, di wilayah barat, sampai di Kecamatan Kota, hingga di Kecamatan Baureno, di wilayah timur terdapat sekitar 80 titik lokasi penyeberangan perahu tambang.

"Bantuan pelampung lainnya didistribusikan di titik tambangan melalui darat," ucapnya.

Ia mengakui di  80 titik lokasi penyeberangan Bengawan Solo di daerahnya sebagian sudah memiliki pelampung sebagai keselamatan bagi penumpang perahu, tetapi jumlahnya masih minim.

"Jumlah pelampung di setiap penyeberangan perahu tambang rata-rata hanya ada sekitar 30 persen dari jumlah penumpang perahu, sehingga bantuan pelampung sangat dibutuhkan," ucapnya.

Yang jelas, katanya, para penambang perahu harus benar-benar memperhatikan kapasitas penumpang perahu terutama kalau ketinggian air Bengawan Solo dalam kondisi banjir.

"Perkiraan BPBD musim banjir luapan Bengawan Solo terjadi Januari-Februari," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menambahkan.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan kondisi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Bojonegoro di bawah siaga banjir, termasuk di daerah hilirnya Tuban dan Lamongan.

"Di hulu Jawa Tengah, juga Ngawi kondisi ketinggian air Bengawan Solo saat ini tidak keadaan banjir," ucap petugas Posko UPT Bengawan Solo Budi Indro menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017