Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota DPRD Jawa Timur Badrut Tamam akhirnya resmi menggandeng Kepala Desa Bujur Barat Roja'ie sabagai Bakal Calon Bupati untuk maju pada Pilkada Pamekasan 2018.
 
"Ada beberapa pertimbangan, mengapa saya memilih Kepala Desa Bujur Barat sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Pamekasan untuk Pilkada Pamekasan 2018," kata Badrut Tamam di Pamekasan, Jumat.

Pertama, Raja’ie merupakan sosok pemimpin yang terdidik. Semasa kuliah, dia aktif di organisasi mahasiswa Islam yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebuah organisasi yang memiliki basis massa tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri dan konsen pada bidang perkaderan dan pembinaan intelektual anggotanya. 

Sedangkan Raja'ie merupakan kader HMI, bahkan yang bersangkutan merupakan mantan ketua umum HMI Cabang Pamekasan.

Sosok Raja’ie dinilai bisa melangkapi Baddrut Tamam yang juga lahir dari dunia aktivis. Baddrut Tamam yang mengenyam pendidikan tinggi di Malang juga besar melalui aksi-aksi jalanan. Bahkan Baddrut Tamam pernah menjabat sebagai ketua umum PKC PMII Jawa Timur. 

Koalisi kedua kader aktivis organisasi ektra kampus itulah yang diyakini Badrut Tamam akan bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan di Pamekasan kedepan.

Alasan kedua, Raja’ie dipandang teruji dalam hal kepemimpinan. Di usianya yang relatif muda, Raja’ie bisa memimpin Desa Bujur Barat dengan baik, bahkan dia terpilih sebagai kepala desa selama dua periode. Roja'ie juga mendapatkan dukungan penuh dari para kepala desa di wilayah utara Pamekasan.

"Jadi dia memiliki kemapuan kepemimpinan untuk sama-sama menata pembangunan di Pamekasan ini, menjadi lebih baik," ujar Badrut Tamam.

Alasan lainnya, karena Raja’ie merupakan representasi masyarakat Pamekasan wilayah utara (pantura). Pilihan itu dinilai pas untuk menghapus disparitas pembangunan antara selatan dan utara. Ke depan diharapkan tidak ada lagi dikotomi pembangunan antara selatan dan utara.

"Selain itu, Raja’ie masih berusia muda dan berprestasi. Dan alasan ini pula yang saya nilai selaras dengan jargon yang selama ini disurakan oleh pengusung pemimpin baru Pamekasan, yakni pemimpin muda, cerdas, dan merakyat," katanya, menambahkan.

Pertimbangan berikutnya, karena Raja'ie merupakan perwakilan para Kades di wilayah utara. Selain itu, keinginan Raja'ie menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Pamekasan pada Pilkada 2018, bukan secara serta merta, melainkan atas masukan dan pertimbangan dari para tokoh ulama, santri, maupun para tokoh masyarakat di wilayah itu.

Badrut Tamam merupakan salah satu tokoh di Pamekasan yang mengumumkan sejak lama kepada publik di wilayah itu, untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati Pamekasan pada Pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018. Tokoh lainnya adalah anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) XI Madura KH Kholilurrahman dan mantan Kepala Syahbandar Tlanakan Rudi Susanto.

Badrut Tamam telah didukung oleh dua partai politik, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kholilurrahman oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sedangkan Rudi Susanto hingga kini belum mendapatkan partai pendukung.

Namun Rudi berkeyakinan, sebelum pendaftaran pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan pada tanggal 8 hingga 10 Januari 2018 dibuka, dirinya sudah mendapatkan rekomendasi parpol.

"Saya optimistis, bisa mendapatkan rekomendasi partai, karena belum semua partai politik mengeluarkan rekomendasi," ujarnya, kepada Antara per telepon. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017