Tuban (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf yang lebih akrab disapa Gus Ipul meminta kepada pengusaha usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM)  memasarkan produknya ke luar negeri melalui digital marketing, yang sudah menjadi "trend" dunia.

Gus Ipul pada "Jagongan Matoh" Episode 100 dan "Ngopi Bareng" di pendopo Pemerintah Kabupaten Tuban,  Rabu, menjelaskan kemajuan teknologi sudah berkembang pesat, ada tantangan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan produktif.

"Sehingga membuka kesempatan kepada siapapun untuk menjadi pemenang. Saya senang dalam rangka mendorong sektor UMKM dihadirkan pembicara yang menguasai dan memahami cara memasarkan produk-produknya dengan memanfaatkan teknologi," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, para pengusaha UMKM harus meningkatkan kualitas produknya, dengan bahan baku yang bagus  dan prosesnya transparan.

Selain itu, lanjut dia, para pengusaha harus terus berusaha meningkatkan kualitas SDM, setelah itu mencari peluang pasar.

"Pasar dalam negeri harus kita rebut jangan sampai dikuasai oleh produk asing. Saya ingin pasar dalam negeri dikuasai oleh pengusaha dalam negeri dengan produk-produknya," katanya menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan pedagang kaki lima di pinggir jalan/ pekerja sektor informal, kalau bisa difasilitasi melalui teknologi hasilnya pasti luar biasa.

UMKM merupakan penyangga ekonomi, karena perusahaan-perusahaan yang besar-besar hanya menampung 10 persen tenaga kerja, sedangkan 90 persen tenaga kerja diserap oleh sektor UMKM.

"Enam juta pengusaha kecil di sektor UMKM inilah kekuatan ekonomi kita yang luar biasa, yang membuka lapangan kerja dan menjadi penyelamat kita, PDRB Jatim disumbang sektor UMKM  54 persen lebih, maka mereka harus didorong untuk menjadi pemenang," katanya.

Menurut dia, kalau perusahaan yang besar-besar hanya perlu dijaga dan dipelihara, kalau perlu "CSR"-nya untuk masyarakat, dan perusahaan menengah difasilitasi, yang penting pengusaha kecil harus dibela baik dari sisi kebijakan maupun anggaran.

"Semoga acara ini bisa mendorong sektor UMKM  dan punya daya  saing yang lebih baik  dan akhirnya ikut memajukan perekonomian Jatim,” ucapnya.

Dalam Jagongan Matoh Episode 100 dan Ngopi Bareng juga dibarengi acara Ngopi Bareng untuk sambung rasa, mengakrabkan dan sekaligus mencari solusi dari masalah-masalah yang dihadapi. Sebelumnya acara seperti ini juga sudah dilaksanakan di beberapa Kabupaten/ Kota.

Bupati Tuban Fatchul Huda mengatakan, dari 900 ribu KK di daerahnya hanya 200 ribu KK lebih yang memilih lahan pertanian, sedangkan masyarakat yang lain kontrak atau buruh tani.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tuban Agus Wijaya mengharapkan kegiatan ini bisa memberi  kesadaran dalam melakukan bisnis yang benar dan baik.

Selain itu juga menambah pemahaman digital marketing, serta mensinergikan antara kebijakan pemerintah dan pengembangan UMKM.

Melalui kegiatan gathering, dialog bisnis, display produk UKM, mitra kerja UKM, asosiasi UKM  di Kab Tuban ini, diharapkan dapat melahirkan inovasi dan kreativitas  serta proses dalam percepatan pembangunan perekonomian. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017