Surabaya (Antara Jatim) - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) meraih penghargaan berupa Proper Emas untuk Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Semoga keberhasilan PHE WMO mempertahankan Proper Emas bersama PJB UP Paiton menginspirasi perusahaan lain untuk mengelola perusahaan lebih bagus lagi," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jatim Diah Susilowati ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada President Director PT Pertamina Hulu Energi, R. Gunung Sardjono Hadi.
Menurut dia, Proper Emas diberikan kepada penanggung jawab usaha dan kegiatan yang konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Selain memiliki sistem manajemen lingkungan handal, kata dia, PHE WMO mempunyai program konservasi energi dan sumber daya alam, program efisiensi energi, serta pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan limbah domestik handal.
"Bahkan, PHE WMO juga mempunyai arah kebijakan tentang konservasi keanekaragaman hayati, serta berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan pendukung operasi," ucapnya.
Ia mengaku juga pernah mendatangi Taman Pendidikan Mangrove di Desa Labuhan Madura yang dikelola Kelompok Tani Cemara Sejahtera binaan PHE WMO yang merupakan kawasan konservasi mangrove dan terumbu karang.
"Di sana telah berkembang menjadi ekowisata yang memakmurkan warga. Saya harap ekowisatanya bisa bersinergi dengan program Pemprov Jatim dan Pemkab Bangkalan," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono menyampaikan, tak hanya PHE WMO, Pertamina Hulu Energi juga meraih proper emas di PHE ONWJ dan JOB Talisman Jambimerang.
"Capaian ini didukung oleh kegiatan pengembangan masyarakat unggulan di ketiga blok tersebut," katanya.
Program unggulan tersebut di antaranya taman konservasi dan pendidikan mangrove di Labuhan di PHE WMO, pemberdayaan anak jalanan melalui ekonomi kreatif di PHE ONWJ, serta sekolah cinta bumi di JOB PTJM. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Semoga keberhasilan PHE WMO mempertahankan Proper Emas bersama PJB UP Paiton menginspirasi perusahaan lain untuk mengelola perusahaan lebih bagus lagi," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jatim Diah Susilowati ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada President Director PT Pertamina Hulu Energi, R. Gunung Sardjono Hadi.
Menurut dia, Proper Emas diberikan kepada penanggung jawab usaha dan kegiatan yang konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Selain memiliki sistem manajemen lingkungan handal, kata dia, PHE WMO mempunyai program konservasi energi dan sumber daya alam, program efisiensi energi, serta pengelolaan limbah B3 dan pengelolaan limbah domestik handal.
"Bahkan, PHE WMO juga mempunyai arah kebijakan tentang konservasi keanekaragaman hayati, serta berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan pendukung operasi," ucapnya.
Ia mengaku juga pernah mendatangi Taman Pendidikan Mangrove di Desa Labuhan Madura yang dikelola Kelompok Tani Cemara Sejahtera binaan PHE WMO yang merupakan kawasan konservasi mangrove dan terumbu karang.
"Di sana telah berkembang menjadi ekowisata yang memakmurkan warga. Saya harap ekowisatanya bisa bersinergi dengan program Pemprov Jatim dan Pemkab Bangkalan," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Direktur PHE Gunung Sardjono menyampaikan, tak hanya PHE WMO, Pertamina Hulu Energi juga meraih proper emas di PHE ONWJ dan JOB Talisman Jambimerang.
"Capaian ini didukung oleh kegiatan pengembangan masyarakat unggulan di ketiga blok tersebut," katanya.
Program unggulan tersebut di antaranya taman konservasi dan pendidikan mangrove di Labuhan di PHE WMO, pemberdayaan anak jalanan melalui ekonomi kreatif di PHE ONWJ, serta sekolah cinta bumi di JOB PTJM. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017