Yogyakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo terkenang 37 tahun silam saat masih menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang berambut gondrong dan bercelana "cutbray".
"Tadi ketika saya masuk ke kampus kita yangg kita cintai ini, kenangan saya kembali ke 37 tahun yang lalu.sebagai mahasiswa yang gondrong, celananya 'cutbray'," kata Presiden saat memberi kuliah umum dalam rangka dies natalis Ke-68 UGM di Yogyakarta, Selasa.
Presiden yang merupakan lulusan UGM dari Fakultas Kehutanan angkatan 1980 ini mengaku saat kuliah memiliki cita-cita jadi pegawai Perhutani.
"Dulu saya memiliki cita-cita menjadi pegawai Perhutani, tapi ngak kesampain dan ternyata jadi Presiden RI," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para mahasiswa dan dosen yang hadir.
Presiden mengatakan jika cita-cita tidak sejalan dengan apa yang diinginkan. "Kadang-kadang cita-cita itu boleh tapi Allah yang berkehendak lain," ujarnya.
Jokowi mengaku bahwa keberhasilannya saat ini semuanya berkat pendidikan di UGM. "Pendidikan yang membuat alumninya mencintai Indonesia. Pendidikan yang melahirkan para pembela Pancasila. Pendidikan yang menanamkan integritas dan profesionalisme," tuturnya.
Presideb mengatakan bahwa perguruan tinggi sampai kapan pun akan menempati peran sentral dalam pembangunan bangsa dan negara. "Sentral dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal, sentral dalam karya riset yang unggul dan sentral menjawab tantangan jaman," imbuh Jokowi.
Di akhir pidatonya Presiden juga menunjukkan koleksi fotonya saat menjadi mahasiswa dan sempat mengundang dua dosen untuk menebak dirinya.
Pada gambar pertama, seorang dosen wanita sempat salah menebak, tapi di kesempatan keduanya berhasil menembak foto Jokowi saat mahasiswa. Sedangkan salah satu dosen pria langsung bisa menebak foto Presiden lainnya saat masih menjadi mahasiswa.
Rutinitas
Presiden Joko Widodo mendorong Universitas Gadjah Mada menjadi contoh kampus yang tidak terjebak pada rutinitas serta mempu mendorong munculnya kreativitas dan inovasi baru.
"Saya sungguh berharap UGM bisa jadi contoh untuk tidak terjebak pada rutinitas," ucap Jokowi.
Munurut Jokowi, perguruan tinggi harus mampu menjadi bagian ekosistem pembentukan cara kerja dengan memunculkan inovasi melalui cara-cara baru.
"Memunculkan inovasi dan kreativitas dengan disesuaikan teknologi baru dan budaya para milenial," kata alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu.
Jokowi meyakini UGM mampu berkontribusi dengan melakukan perubahan radikal dalam pendidikan tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan iptek dan perubahan zaman. "Saya paham tantangan ini dan saya yakin UGM pasti bisa," ujar dia.
Dalam acara hari ulang tahun UGM itu, Presiden juga mengungkapkan rasa bangganya pernah mengenyam kuliah di kampus itu.
"Saya bangga dengan semangat perjuangan UGM, saya bangga dengan sikap kerakyatan UGM, saya bangga dengan jiwa keindonesiaan UGM, dan saya banggsa dengan almamater saya UGM," demikian Jokowi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Tadi ketika saya masuk ke kampus kita yangg kita cintai ini, kenangan saya kembali ke 37 tahun yang lalu.sebagai mahasiswa yang gondrong, celananya 'cutbray'," kata Presiden saat memberi kuliah umum dalam rangka dies natalis Ke-68 UGM di Yogyakarta, Selasa.
Presiden yang merupakan lulusan UGM dari Fakultas Kehutanan angkatan 1980 ini mengaku saat kuliah memiliki cita-cita jadi pegawai Perhutani.
"Dulu saya memiliki cita-cita menjadi pegawai Perhutani, tapi ngak kesampain dan ternyata jadi Presiden RI," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para mahasiswa dan dosen yang hadir.
Presiden mengatakan jika cita-cita tidak sejalan dengan apa yang diinginkan. "Kadang-kadang cita-cita itu boleh tapi Allah yang berkehendak lain," ujarnya.
Jokowi mengaku bahwa keberhasilannya saat ini semuanya berkat pendidikan di UGM. "Pendidikan yang membuat alumninya mencintai Indonesia. Pendidikan yang melahirkan para pembela Pancasila. Pendidikan yang menanamkan integritas dan profesionalisme," tuturnya.
Presideb mengatakan bahwa perguruan tinggi sampai kapan pun akan menempati peran sentral dalam pembangunan bangsa dan negara. "Sentral dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal, sentral dalam karya riset yang unggul dan sentral menjawab tantangan jaman," imbuh Jokowi.
Di akhir pidatonya Presiden juga menunjukkan koleksi fotonya saat menjadi mahasiswa dan sempat mengundang dua dosen untuk menebak dirinya.
Pada gambar pertama, seorang dosen wanita sempat salah menebak, tapi di kesempatan keduanya berhasil menembak foto Jokowi saat mahasiswa. Sedangkan salah satu dosen pria langsung bisa menebak foto Presiden lainnya saat masih menjadi mahasiswa.
Rutinitas
Presiden Joko Widodo mendorong Universitas Gadjah Mada menjadi contoh kampus yang tidak terjebak pada rutinitas serta mempu mendorong munculnya kreativitas dan inovasi baru.
"Saya sungguh berharap UGM bisa jadi contoh untuk tidak terjebak pada rutinitas," ucap Jokowi.
Munurut Jokowi, perguruan tinggi harus mampu menjadi bagian ekosistem pembentukan cara kerja dengan memunculkan inovasi melalui cara-cara baru.
"Memunculkan inovasi dan kreativitas dengan disesuaikan teknologi baru dan budaya para milenial," kata alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu.
Jokowi meyakini UGM mampu berkontribusi dengan melakukan perubahan radikal dalam pendidikan tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan iptek dan perubahan zaman. "Saya paham tantangan ini dan saya yakin UGM pasti bisa," ujar dia.
Dalam acara hari ulang tahun UGM itu, Presiden juga mengungkapkan rasa bangganya pernah mengenyam kuliah di kampus itu.
"Saya bangga dengan semangat perjuangan UGM, saya bangga dengan sikap kerakyatan UGM, saya bangga dengan jiwa keindonesiaan UGM, dan saya banggsa dengan almamater saya UGM," demikian Jokowi.(*)
Video Oleh Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017