Tulungagung  (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan hasil uji laboratorium pasien RSUD dr Iskak yang sebelumnya dinyatakan "suspect" difteri, negatif.
      
"Kami sudah menerima hasil uji lab. Dan yang terbaru ada pasien balita yang diduga difteri dari Kecamatan Sumbergempol yang dirawat di RSUD dr. Iskak. Semuanya negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Moehammad Mastur di Tulungagung, Sabtu.
       
Selama kurun 2017, kata Mastur, ada lima orang suspect difteri.
      
Dua kasus suspect difteri terbaru diidentifikasi masuk RSUD dr Iskak pada periode Desember  2017.
     
Namun setelah dilakukan penelitian dan penelusuran mendalam melalui uji  laboratorium  maupun penyelidikan kasus penyakit menular di sekitar rumah pasien, dipastikan bukan difteri.
     
Pernyataan.Mastur berbeda dengan pernyataan dokter spesialis anak yang menangani dua pasien anak diduga menderita difteri, dr Zomrotul Aini, Sp.A.
     
Kendati hasil analisa medis menemukan indikasi dan gejala mirip kasus difteri, dokter Aini mengkonfirmasi pihaknya saat itu memang belum didukung  hasil uji lab  yang lebih detail memastikan adanya virus difteri  pada kedua pasien.
      
"Kendati belum positif karena belum didukung hasil lab, kami memperlakukan pasien laiknya kasus difteri  karena gejala klinisnya sudah mengarah ke sana. Ini prosedur  pencegahan dini tanpa harus menunggu kondisi pasien  parah baru ditangani sesuai prosedur difteri," ujarnya saat itu.
     
Menanggapi hal itu, Mastur menyatakan bahwa balita asal desa Tambakrejo kecamatan Sumbergempol Tulungagung, yang  diduga terjangkit difteri dan di rawat di RSUD dr. Iskak Tulungagung,  negatif difteri. 
     
Ini berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dengan mengambil sampel "swap" tenggorok pasien.
     
Meski demikian, kata dia, Dinas Kesehatan Tulungagung tetap akan melakukan imunisasi tetanus difteri massal terutama didua kecamatan, yakni kecamatan Rejotangan dan Sumbergempol.
     
“Imunisasi di dua kecamatan tersebut, disebabkan karena kecamatan Rejotangan  berbatasan langsung dengan kabupaten Blitar, yang terdeteksi dua warga dinyatakan positif menderita difteri. Sedangkan untuk di kecamatan Sumbergempol  karena asal balita suspek difteri yang di rawat di RSUD dr. Iskak berasal dari kecamatan tersebut,” katanya.
     
Meski tidak dinyatakan kejadian luar biasa, dengan adanya suspek difteri ini, imunisasi yang dilakukan sebagai tindakan antisipasi penyebaran bekteri difteri (corynebacterium diphteriae) di wilayah Tulungagung. *

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017