Malang (Antara Jatim) - Himpunan Mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan (Himatekpa) Universitas Muhammadiyah Malang menggelar Himatekpa Food Festival (HFF) pengembangan pangan lokal agar bernilai ekonomi tinggi.

Ketua Umum Himatekpa UMM Moch Arif Saputra, Jumat menuturkan dalam ajang HFF yang digelar selama dua hari (14-15/12) itu, Himatekpa hanya sebagai fasilitator dalam hilirisasi produk-produk dan inovasi dari mahasiswa.

"HFF kali ini mengangkat tema 'Mengembangkan Pangan Lokal' dengan memanfaatkan berbagai tanaman pangan yang selama ini sering dikesampingkan untuk diolah menjadi pangan bernilai ekonomi, seperti daun krokot, ubi ungu, wortel, kentang, singkong, dan ubi jalar," katanya di sela gelaran HFF di kampus UMM di Malang, Jawa Timur.

Ada 28 kelompok mahasiswa dari angkatan 2014 hingga 2017 yang membuka stand dalam festival pangan tersebut dan setiap stand menyajikan olahan bahan pangan yang berbeda. "Harapan kami festival pangan lokal ini tidak berhenti di kampus, kami berencana mengembangkan HFF menuju tingkat lokal, regional, hingga nasional," ujarnya.

Senada dengan Arif, dosen Jurusan Ilmu Teknologi Pangan Rista Anggriani juga suatu saat HFF bisa berkembang lebih jauh agar mahasiswa dapat terfasilitasi dalam hal hilirisasi produk inovasi. Selain itu, HFF juga bisa berkembang dan bekerja sama dengan salah satu produsen bahan makanan di Indonesia.

Selanjutnya, kata Rista,  mahasiswa dapat membuat inovasi dari bahan makanan yang diproduksi oleh produsen tersebut untuk menambah nilai gizinya. "Tentunya hal ini akan menarik, karena merupakan kombinasi dari hal modern dengan hal yang fungsional," tuturnya.

Sementara itu, salah seorang peserta festival Rachmaniar Anissa Putri menuturkan dirinya senang dengan adanya festival yang rutin digelar setiap tahun ini. Sebab, melalui festival tersebut ia dapat mengenal keilmuan dan keprofesian Ilmu Teknologi Pangan secara langsung dan lebih dalam.

"Ini juga bisa menambah pengalaman dengan melihat stan-stan lain, terutama hasil produk kakak tingkat. kami ingin mengembangkan berbagai bahan pangan lokal untuk diolah agar memiliki nilai ekonomi tinggi dan tetap bergizi," ujar mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan angkatan 2017 tersebut.

Stan-stan yang mengikuti HFF tersebut, rata-rata menyajikan pangan olahan berbahan lokal yang diolah tanpa menggunakan bahan pengawet dan dikemas cukup menarik, sehingga menggugah selera pengunjung.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017