Surabaya (Antara Jatim) - Perseroan bergerak dalam bidang usaha pengembangan dan pengelolaan properti, PT. Lamicitra Nusantara Tbk (Persero) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha per 30 September 2017 telah mencapai Rp77 miliar.

Direktur PT Lamicitra Nusantara, Priyo Setia Budi, Jumat, mengatakan, dari jumlah tersebut sampai dengan 31 Desember 2016 telah tercatat sebanyak Rp95 miliar.

"Dari jumlah tersebut, dari sektor real estate sampai dengan 30 September 2017 sebanyak Rp4,7 miliar dan Rp1,8 miliar per 31 Desember 2016," ujarnya saat public ekspose di Surabaya.

Ia mengemukakan, untuk pendapatan dari jasa perhotelan sampai dengan 30 Septermber 2017 sebanyak Rp21 miliar dan pada akhir Desember 2016 sebanyak Rp21 miliar.

"Kami optimisitis dari sektor ini akan terjadi peningkatan, karena sampai dengan akhir Desember tahun 2017 ini masih belum terekapitulasi," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya terus mempersiapkan diri untuk melakukan "go private" menjadi perusahaan tertutup karena perseroan selama transaksi saham perseroan di bursa tidak aktif.

"Sehingga kami sering mendapatkan pinalti dan harus membayar denda mengingat jumlah pemegang saham yang masih kurang dari persyaratan yang ditetapkan oleh bursa efek," ujarnya.

Dalam laporan tersebut, lanjtu dia, pihaknya akan mengembangkan Apartemen di Surabaya Barat dengan nilai investasi sekitar Rp500 miliar untuk setiap towernya.

"Nantinya akan ada sebanyak tujuh tower di mana masing-masing tower akan ada sebanyak 300 unit," ujarnya.

Saat ini perusahaan tersebut mengelola komplek perdagangan, ruko, pengelolaan hotel, kawasan industri berikat.

Salah satunya seperti Pusat Grosir Surabaya, Tunjungan Elektronik Centre, Jembatan Merah Plaza Tahap I dan II dan juga Real Estate di Surabaya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017