Jakarta, (Antara) - Pemerintah Indonesia telah menyampaikan enam poin penting dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), salah satunya mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.
"OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut dan 'Two State Solution' adalah satu-satunya solusi, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina," kata Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden tiba di Jakarta pada Kamis siang usai menghadiri KTT LB OKI yang diselenggarakan di Istanbul, Turki.
Kepala Negara menyampaikan Indonesia juga mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkan perwakilannya ke Yerusalem.
"Yang ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melakukan," tambah Presiden.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan sejumlah negara yang memiliki hubungan dengan Israel untuk mengambil langkah-langkah diplomatik, termasuk peninjauan kembali hubungan itu.
Negara-negara anggota OKI diharapkan Presiden meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas SDM dan kerja sama ekonomi dengan Palestina.
"OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral," tegas Jokowi.
Hal itu dapat dilakukan dengan mendorong resolusi penolakan di Majelis Umum PBB terhadal keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di tingkat Dewan Keamanan PBB, sejumlah negara OKI juga harus dapat memastikan adanya pertemuan "Open Debate" mengenai situasi di Palestina.
"Anggota OKI harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional. Dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan non-blok," jelas Jokowi.
Selain itu, terdapat tiga hasil KTT LB OKI yaitu menghasilkan Resolusi OKI mengenai Al Aqsa, menghasilkan Komunike Final OKI, dan menghasilkan Deklarasi Istanbul.
Dalam pidatonya di KTT LB OKI, Presiden Jokowi mengatakan dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina akan terus meningkat, seperti dukungan politik, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut dan 'Two State Solution' adalah satu-satunya solusi, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina," kata Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Presiden tiba di Jakarta pada Kamis siang usai menghadiri KTT LB OKI yang diselenggarakan di Istanbul, Turki.
Kepala Negara menyampaikan Indonesia juga mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkan perwakilannya ke Yerusalem.
"Yang ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melakukan," tambah Presiden.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan sejumlah negara yang memiliki hubungan dengan Israel untuk mengambil langkah-langkah diplomatik, termasuk peninjauan kembali hubungan itu.
Negara-negara anggota OKI diharapkan Presiden meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas SDM dan kerja sama ekonomi dengan Palestina.
"OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral," tegas Jokowi.
Hal itu dapat dilakukan dengan mendorong resolusi penolakan di Majelis Umum PBB terhadal keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di tingkat Dewan Keamanan PBB, sejumlah negara OKI juga harus dapat memastikan adanya pertemuan "Open Debate" mengenai situasi di Palestina.
"Anggota OKI harus mendukung setiap pencalonan Palestina dalam keanggotaan di berbagai organisasi internasional. Dan negara OKI harus memulai lobi dukungan kepada negara-negara gerakan non-blok," jelas Jokowi.
Selain itu, terdapat tiga hasil KTT LB OKI yaitu menghasilkan Resolusi OKI mengenai Al Aqsa, menghasilkan Komunike Final OKI, dan menghasilkan Deklarasi Istanbul.
Dalam pidatonya di KTT LB OKI, Presiden Jokowi mengatakan dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina akan terus meningkat, seperti dukungan politik, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017