Probolinggo (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menarik buku pelajaran IPS untuk kelas XI SD karena di salah satu halamannya tertulis Yerusalam sebagai Ibu Kota Israel.

"Kami akan segera menindaklanjuti melalui surat resmi kepada seluruh sekolah SD, agar untuk sementara buku tersebut ditahan dan tidak dijadikan materi ajar khususnya pada informasi tentang itu," kata Kepala Bidang Pembinaan TK Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rosi di Probolinggo, Kamis.

Menurutnya tindak lanjut tersebut sesuai dengan instruksi dan imbauan dari PGRI Jawa Timur dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena informasi itu tidak tepat jika dikonsumsi anak-anak dan hal tersebut merupakan informasi yang sifatnya belum resmi, tidak objektif dan masih bersifat kontroversi.

"Kami sudah melakukan inspeksi mendadak secara acak pada SD di dua kecamatan dan tidak ditemukan sekolah yang menggunakan buku tersebut. Namun, berdasarkan keterangan dari Pengawas SD terdapat beberapa SD di Probolinggo yang menggunakan buku tersebut sebagai bahan ajar," tuturnya.

Ia menjelaskan kurikulum yang digunakan SD di Kabupaten Probolinggo tidak sama yakni ada yang menggunakan Kurikulum 2013 dan ada yang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008, sedangkan buku IPS yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel digunakan sekolah yang menerapkan KTSP.

Sementara Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo mengakui bahwa pihaknya telah mengusulkan kepada PGRI Jawa Timur untuk segera menindak lanjuti masalah tersebut bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Harapannya agar segera dikomunikasikan dan diinformasikan ke daerah tentang petunjuk teknis penanganan secara resmi untuk buku tersebut agar tidak menjadi polemik di masyarakat," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, agar hal itu tidak menjadi keresahan yang berlebihan dan pihaknya juga mengharap kebijakan yang ada nantinya juga tidak bersifat terlalu kaku.

"Mungkin hal itu bisa dikonfirmasi ke pihak penerbit karena informasi yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel hanya berada di satu halaman saja, sehingga mungkin bisa diganti bukunya atau ditandai di halaman itu," ujarnya.

Dispendik bersama Ketua PGRI serta Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo sudah melakukan inspeksi mendadak di beberapa lembaga pendidikan jenjang SD di Kecamatan Kraksaan dan Pajarakan pada Rabu (13/12).(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017