Kediri (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur menyiapkan ruangan khusus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kediri, untuk menangani penyakit difteri, yang saat ini merebak terlebih lagi di Jatim.
"Kami siapkan ruangan isolasi. Kami sudah antisipasi dan rumah sakit juga sudah siap jika ada ada rujukan pasien difteri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, hingga kini masih belum ada temuan pasien difteri di wilayah Kota Kediri. Namun, dinas kesehatan juga sudah siap, jika ke depannya ada temuan kasus tersebut.
"Di Kota Kediri aman, tidak ada kasus. Namun, kami juga sudah siap, vaksin difteri juga sudah cukup," ucapnya.
Kasus difteri merebak di sejumlah daerah di Jatim. Kementerian Kesehatan mengungkapkan, dari berbagai kota di Indonesia, temuan yang terbanyak ada di Jawa Timur serta Jabodetabek.
Di Jatim, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan sepanjang tahun 2017 tercatat sebanyak 318 kasus penyakit difteri. Dari kasus tersebut 12 anak meninggal dunia. Dari jumlah kasus tersebut, diketahui hanya 24 yang dinyatakan kasus konfirm berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Sedangkan sisanya 294 kasus klinis. Di Jatim, kasus tersebut melanda anak usia dibawah 15 tahun.
Dinas Kesehatan Jatim, saat ini juga merumuskan berbagai langkah pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) difteri, di antaranya intensifikasi sosialisasi kewaspadaan difteri, pencarian aktif suspek maupun kasus tambahan, hingga adanya ruang khusus.
Selain itu, dinas kesehatan juga berupaya untuk mengevaluasi cakupan imunisasi difteri di lokasi penemuan kasus untuk mengetahui populasi rentan. Bila diketehui terjadi KLB, dinas kesehatan akan melakukan pemberian imunisasi difteri.
Dinas kesehatan juga berupaya optimal melakukan program imunisasi demi mencegah penularan difteri. Terlebih lagi, penularan penyakit itu juga mudah, yaitu lewat udara atau percikan ludah. Pasien yang diindikasikan sakit akan langsung ditangani di ruangan khusus.
Pemerintah juga mengimbau jika anak-anak bila ada keluhan deman dan nyeri telan langsung dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) terdekat, sehingga bisa dipastikan sakit dari yang bersangkutan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017