Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 11 grup reog di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti "Festival Reog dan Jaranan" yang diselenggarakan Paguyuban Reog Bojonegoro (Pajarebo) untuk memeriahkan HUT ke-340 kabupaten ini, Minggu.
Ketua Pajarebo Bojonegoro Ki. Alim Suroto, menjelaskan acara Festival Reog dan Jaranan yang digelar itu sebenarnya merupakan agenda rutin tahunan sebagai usaha melestarikan kesenian reog dan jaranan sebagai aset budaya nasional.
Selain itu, lanjut dia, Festival Reog dan Jaranan yang sudah keempat kalinya di Stadion Letjen H. Soedirman itu juga untuk mendorong masyarakat terutama kalangan pelajar mencintai kesenian reog dan jaranan".
"Adanya Festival Reog dan Jaranan akan mendukung pengembangan pariwisata," ucapnya menambahkan.
Grup peserta dalam Festival Reog dan Jaranan yaitu Atmojo Putro (Dander), Jaranan Putra Birawa (Temayang), Turonggo Mudo (Desa Pacul, Kecamatan Kota), Putro Kiderpo (Sekar), Turonggo Sakti Budoyo (Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu).
Selain itu Wenung Budoyo (Dander), Singo guntur Bawono (Sukosewu), Safitri Mudo Bhirowo (Desa Sumberarum, Kecamatan Dander), Taruno Budoyo (Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras), dan Gembong Singo Joyo (Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem)
"Grup reog dan jaranan yang menjadi peserta didukung berkisar 8-10 personel per grupnya," ucapnya menambahkan.
Bupati Bojonegoro Suyoto, mengapresiasi kegiatan Festival Reog dan Jaranan jareba menjadi hiburan bagi masyarakat yang sekarang ini memasuki musim banjir.
"Meskipun ada bencana banjir mari tetap kita hadapi dengan bahagia dengan menggelar pertunjukan reog dan jaranan," kata dia menegaskan.
Pada kesempatan itu Suyoto yang membuka Festival Reog dan Jaranan juga ikut menari bersama alunan musik khas reog, dengan lagu Alun-Alun Bojonegoro dengan diiringi penabuh kendang siswa kelas 2 SMP Krisna.
Di daerah setempat untuk merayakan HUT ke-340 kabupaten juga digelar berbagai festival, mulai Festival Bengawan, Festival Belimbing, Festival Salak, juga berbagai kegiatan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Ketua Pajarebo Bojonegoro Ki. Alim Suroto, menjelaskan acara Festival Reog dan Jaranan yang digelar itu sebenarnya merupakan agenda rutin tahunan sebagai usaha melestarikan kesenian reog dan jaranan sebagai aset budaya nasional.
Selain itu, lanjut dia, Festival Reog dan Jaranan yang sudah keempat kalinya di Stadion Letjen H. Soedirman itu juga untuk mendorong masyarakat terutama kalangan pelajar mencintai kesenian reog dan jaranan".
"Adanya Festival Reog dan Jaranan akan mendukung pengembangan pariwisata," ucapnya menambahkan.
Grup peserta dalam Festival Reog dan Jaranan yaitu Atmojo Putro (Dander), Jaranan Putra Birawa (Temayang), Turonggo Mudo (Desa Pacul, Kecamatan Kota), Putro Kiderpo (Sekar), Turonggo Sakti Budoyo (Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu).
Selain itu Wenung Budoyo (Dander), Singo guntur Bawono (Sukosewu), Safitri Mudo Bhirowo (Desa Sumberarum, Kecamatan Dander), Taruno Budoyo (Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras), dan Gembong Singo Joyo (Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem)
"Grup reog dan jaranan yang menjadi peserta didukung berkisar 8-10 personel per grupnya," ucapnya menambahkan.
Bupati Bojonegoro Suyoto, mengapresiasi kegiatan Festival Reog dan Jaranan jareba menjadi hiburan bagi masyarakat yang sekarang ini memasuki musim banjir.
"Meskipun ada bencana banjir mari tetap kita hadapi dengan bahagia dengan menggelar pertunjukan reog dan jaranan," kata dia menegaskan.
Pada kesempatan itu Suyoto yang membuka Festival Reog dan Jaranan juga ikut menari bersama alunan musik khas reog, dengan lagu Alun-Alun Bojonegoro dengan diiringi penabuh kendang siswa kelas 2 SMP Krisna.
Di daerah setempat untuk merayakan HUT ke-340 kabupaten juga digelar berbagai festival, mulai Festival Bengawan, Festival Belimbing, Festival Salak, juga berbagai kegiatan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017