Surabaya (Antara Jatim) -
Surabaya, 8/12 (Antara) - Pemerintah Kota Surabaya mengalokasikan 22,86 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 untuk menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, di Surabaya, Jumat, mengatakan dari total kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar Rp9,11 triliun di tahun 2018, sebanyak 22,86 persen atau senilai Rp2,083 triliun diperuntukkan bagi infrastruktur.

"Salah satu pembangunan infrastruktur yang menjadi perhatian adalah meneruskan penyelesaian proyek box culvert Banyu Urip yang masih kurang 6 kilometer," katanya.

Selain melanjutkan proyek box culvert Banyu Urip, lanjut dia, pembangunan infrastruktur lainnya adalah pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT), dan menuntaskan ujungnya jalur Middle East Ring Road (MERR).

Ia menyebut di tahun ini, pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya akan fokus pada pembebasan lahan dan tahun depan mulai pembangunan fisik.

Menurut dia, penambahan jalan-jalan baru juga menjadi konsentrasi Pemkot Surabaya. Ia mengatakan infrastruktur pembangunan jalan menjadi fokus Pemkot Surabaya karena berpengaruh dalam menunjang perekonomian di Kota Surabaya.

Dengan jalan diperbanyak, lanjut dia, lalu lintas akan semakin lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat. "Ini penting untuk menekan biaya logistik. Termasuk juga pemeliharaan jalan existing," katanya.

Sebagai bagian dari fokus pada proyek jalan tersebut, pejabat kelahiran Kediri ini menyebut pemkot juga akan menuntaskan pembangunan frontage road (FR) di tahun 2018. Untuk FR sisi barat yang sampai di depan rumah sakit islam, tahun depan akan dikebut pengerjaannya.

Pembangunan infrastruktur yang juga menjadi fokus pemkot di tahun 2018 adalah terkait penanganan banjir, salah satunya adalah penambahan pompa air baru beserta penambahan kapasitasnya.

"Harapannya, ketika hujan deras, pompa air ini bisa memompa air lebih cepat. Fokusnya adalah mempersingkat lamanya genangan, merendahkan tinggi genaangan dan menyempitkan luasan genangan," ujarnya.

Selain pembangunan infrastruktur, kata dia, pemkot juga mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pendidikan yakni mencapai 24,10 persen atau sebesar Rp2,196 triliun dari kekuatan APBD Surabaya di tahun 2018. Serta pelayanan masyarakat sebesar 19,23 persen dan kesehatan sebesar 10,46 persen.

Pakar pembangunan kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Aryo Sulistyo menyampaikan besarnya anggaran untuk pendidikan tersebut sesuai dengan motto Surabaya.

Khusus untuk pembangunan infrastruktur, Aryo berharap pemkot selain fokus pada penataan kota juga fokus pada pencegahan banjir.

"Ini karena wilayah Surabaya itu 30 persennya itu lebih rendah dari permukaan laut. Untuk itu, penting agar pembangunan box culvert yang sudah bagus dibangun berkelanjutan, jangan sepotong-sepotong. Itu harapan kami selaku akademisi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017