Malang (Antara Jatim) - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, Kota Malang memiliki destinasi wisata baru dan baru pertama kali dihadirkan di kota itu, yakni Malang Snow Paradise yang berlokasi di kawasan Hawai Water Park.
     
Malang Snow Paradise yang berdiri di atas lahan seluas 3.200 meter persegi dan membutuhkan es sekitar 30 ton per hari itu diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton yang didamping Komisaris Utama Hawai Water Park Iwan Kurniawan serta sejumlah pejabat di lingkungan Kota Malang, Kamis.

Wali Kota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan bertambahnya wahana wisata yang bervariasi di Kota Malang dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan, baik asing amupun domestik, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi untuk main es. "Tidak perlu ke luar negeri lah, cukup di Malang saja," katanya.

Menurut Anton, jika banyak wisatawan yang berkunjung, berarti juga membantu pemerintah karena akan mendongkrak pendapatan dari sektor pajak yang nantinya dikembalikan dalam bentuk fasilitas umum. Dan, kehadiran area wisata salju ini patut diicungi jempol, sebab pemilik berani menggunakan es yang diproses menjadi halus seperti salju. "Di daerah lain mungkin ada wahana seperti ini, tapi yang digunakan bukan es betulan, tapi di sini benar-benar pakai es," ujar Anton.

Sementara itu, Komisaris Utama Hawai Waterpark Iwan Kurniawan mengemukakan wahana Malang Snow Paradise ini merupakan rintisan. "Ini masih tahap awal berupa hamparan salju dan area seluncur es. Tahun depan akan kami lengkapi dengan ice skating dan area pahat es," katanya.

Ia mengatakan wahana tersebut membuat wisatawan memiliki pilihan dalam menghabiskan liburannya di dalam negeri. "Ini memang untuk anak-anak. Kalau hanya untuk bermain dengan es, nggak perlu ke Jepang atau Eropa, cukup di Malang saja," ujarnya.

Iwan menerangkan Malang Snow Paradise tersebut dibuat dengan standar internasional dengan mendatangkan mesin es dari Australia. Salju buatan yang digunakan aman juga untuk anak-anak. Sebab, mesin tersebut tidak menggunakan zat nitrogen yang umumnya dipakai untuk membuat salju.

Menurutnya, setiap harinya dibutuhkan bahan baku es sekitar 30 ton yang bertahan dalam durasi  enam jam. Luas gedung yang dipakai mencapai 3.200 meter persegi. Sementara ini yang digunakan untuk amparan salju sekitar 300 meter persegi.

Ia mengaku dirinya mendapat inspirasi wahana salju tersebut dari Thailand. "Saat ini lagi booming di Thailand. Di sana tidak ada musim salju tapi ada wahana seperti ini dan sangat digemari anak-anak," katanya.

Sementara itu, usai acara ceremonial peresmian, istri Wali Kota Malang Umi Farida naik ke menara buatan. Dari ketinggian sekitar lima meter, istri Wali Kota Malang Moch Anton itu duduk di ban yang sudah disiapkan. Selanjutnya, ban itu diluncurkan ke hamparan salju yang memenuhi bagian depan istana buatan.

Setelah Umi Farida, Wali Kota Malang Moch Anton bersama jajaran Forkopimda Malang juga menjajal berseluncur. "Bagus sekali dan sangat dingin. Oleh karena itu pengunjung perlu bawa mantel kalau main salju, khususnya anak-anak," ucapnya.

Dengan tiket masuk rata-rata Rp20 ribu per orang, pengunjung tidak hanya bisa menikmati berseluncur di atas hamparan salju, tapi juga bisa menikmati berbagai permainan yang disediakan, seperti mini games, panahan, flying car, foto di photobooth.

Hanya saja, untuk menikmati berseluncur di area salju, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp50 ribu untuk durasi 30 menit. Tarif tersebut sudah termasuk sewa peralatan mainan di salju dan sepatu booth.(*)
Video Oleh Endang Sukarelawati


Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017