Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan "Shelter ADA" di Surakarta, Jawa Tengah, yaitu rumah perlindungan bagi anak-anak dengan "Human Immunodeficiency Virus"/ "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (HIV/ AIDS).  
     
"Sebelumnya kita telah punya Panti ODHA, yaitu rumah perlindungan bagi Orang dengan HIV/ AIDS. Sekarang kita dirikan Shelter ADA, rumah perlindungan bagi Anak dengan HIV/ AIDS," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
     
Dia menjelaskan, Indonesia telah memiliki tiga Panti ODHA yang telah beroperasi sejak 1 Januari 2017.
     
Tiga Panti ODHA itu berlokasi di Ternate, Maluku Utara, Medan, Sumatera Utara, dan Sukabumi, Jawa Barat. 
     
"Untuk Shelter ADA, baru pertama kali kita dirikan, yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah," ujarnya.
     
Khofifah telah menjadwalkan peresmian Shelter ADA di Surakarta pada 6 Desember mendatang. 
     
Pendirian Panti ODHA dan Shelter ADA, menurut dia, merupakan ikhtiar pemerintah di tengah semakin menggunungnya masyarakat yang terinveksi virus HIV/ AIDS. 
     
Tiga Panti ODHA yang telah beroperasi setahun terakhir, serta sebuah Shelter ADA yang akan diresmikan tersebut bertugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam bentuk bimbingan pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, sosialisasi, serta bimbingan lanjut bagi para penderita HIV/ AIDS. 
     
"Kami berharap mereka mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya.
     
Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, Khofifah mengungkap, secara kumulatif hingga triwulan I 2017, jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 320.152. 
     
Data tersebut tercatat dari penderita HIV/ AIDS yang melakukan akses layanan rumah sakit, sehingga menurut dia jumlah yang tercatat di Kementerian Kesehatan bisa jadi jauh lebih kecil dari angka yang sebetulnya. 
     
"Banyak ahli menyebut kasus HIV/ AIDS merupakan fenomena gunung es. Karenanya persoalan HIV/ AIDS harus menjadi perhatian semua pihak," katanya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017