Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membuka pos komando (posko) bencana banjir yang ada di Candi Pari, Sidoarjo untuk memudahkan koordinasi korban bencana banjir tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Dwijo Prawito, Kamis mengatakan, posko tersebut dibuka sejak hari ini dan sudah mulai dipergunakan.

"Salah satunya dengan membuka dapur umum di posko tersebut, serta bentuk kegiatan lainnya kepada korban banjir yang ada di wilayah Kecamatan Porong, Sidoarjo," ujarnya saat dikonfirmasi di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, sampai dengan saat ini jumlah desa yang terendam banjir di Sidoarjo sebanyak 21 desa dengan ketinggian air sekitar 30 centimeter sampai dengan 60 centimeter.

"Sekalipun sudah dibuka posko, tetapi masyarakat masih belum ada yang mengungsi ke posko tersebut, karena banyak masyarakat yang memilih untuk menginap di tempat saudaranya," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengalokasikan dana sebesar Rp3,7 miliar yang akan digunakan sebagai penanganan bantuan korban banjir yang ada di 21 desa di wilayah setempat.

"Dana tersebut dialokasikan melalui Pos BTT ( Bantuan Tidak Terduga) yang tersimpan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.
 
Total ada 21 desa yang terkena banjir, di antaranya Desa Porong, Candi Pari, Wunut, Pesawahan, Pamotan, Kesambi, Kedongboto ketujuh desa tersebut masuk kecamatan Porong. 
 
Posko untuk wilayah kecamatan Porong dipusatkan di Candi Pari, Wilayah kecamatan Tanggulangin dipusatkan di Pasar Wisata sedangkan di kecamatan Candi Posko dibagi dua titik yakni desa Kalipecabean dan Sumorame.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017