Roma, Italia (Antara/Xinhua-OANA) - Puluhan ribu orang turun ke jalan di Ibu Kota Italia, Roma, pada Ahad (26/11) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dalam pawai untuk memperingati Hari Internasional bagi Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, yang diperingati di seluruh dunia pada 25 November sejak pengesahannya pada 1999, sebanyak 150.000 orang berkumpul di stasiun kereta sentral di Roma, lalu mereka berpawai melalui kota tersebut.

Pawai serupa digelar di seluruh Italia untuk memperingati Hari itu.

Kekerasan terhadap perempuan telah menjadi wabah di Italia dan negara lain Eropa, kendati upaya ditingkatkan oleh lembaga masyarakat dan kelompok perempuan guna mendorong kesadaran dan pencegahan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Sebanyak 114 perempuan meninggal dalam 10 bulan 2017, satu perempuan meninggal setiap 2,6 hari, kata laporan terakhir yang disiarkan oleh Lembaga Penelitian Sosial dan Ekonomi Italia (EURES).

Jumlah mereka 116 pada priode yang sama 2016,  dan 150 selama sepanjang tahun. Jumlah "femicide", istilah yang digunakan ketika seorang perempuan dilecehkan oleh pasangan pria atau kerabat pria, telah naik sebanyak 5,6 persen pada 2016 dibandingkan dengan pada 2015, kata laporan EURE.

Data statistik dari Kepolisian Italia juga memperlihatkan bahwa sebanyak 71,9 persen dari semua pembunuhan yang ditujukan kepada seorang perempuan dalam 10 tahun belakangan dilakukan oleh ayah, saudara laki-laki, suami atau kerabat lain pria.

Pada Sabtu (25/11), Presiden Italia Sergio Mattarella juga berbicara untuk menentang kekerasan dalam rumah tangga dan gender, terutama ia menunjuk kepada kekerasan seksual, yang ia katakan "tak hanya berkaitan dengan perempuan, tapi juga kita semua, sebab itu adalah pelanggaran hak asasi manusia yang paling serius".

Mattarella mengeluarkan pernyataannya setelah pertemuan dengan satu delegasi perempuan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Perwakilan Italia Laura Boldrini di Istana Presiden Quirinale.

"Mencela masalah ini tidak cukup: kita perlu mengusir semua sumber masalah, dan menghilangkan keadaan yang menciptakan penaklukan diri dan kekerasan (terhadap perempuan)," kata Mattarella di dalam satu pernyataan.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017