Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menerima sertifikat "Geopark" Nasional hamparan minyak bumi dengan adanya penetapan tujuh geosite masuk kawasan cagar alam geologi (KCAG) yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM di Belitong, Jumat.
Kasubag ESDM dan Lingkungan Hidup Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Bojonegoro Dadang Aries Subiyanto, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan sertifikat "Geopark" Nasional daerahnya diterima Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setyo Yuliono di Pulau Belitong.
Dalam menerima sertifikat Setyo Yuliono yang mewakili Bupati Bojonegoro Suyoto didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Darmawan di Hotel Santika Premier Beach Resort Belitong di Pulau Belitong. .
"Sertifikat "Geopark" Nasional Bojonegoro masuk hamparan minyak bumi," kata Peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan.
Karena Tim UPNV Yogyakarta yang selama ini mendampingi Bojonegoro, lanjut dia, dalam penerimaan sertifikat "geopark" Nasional itu, Bojonegoro didampingi Wakil Rektor 3 UPNV Dr. Singgih Saptono.
"Sertifikat Geopark Nasional dikeluarkan Menko Maritim," ucapnya menjelaskan.
Menurut dia, tujuh geosite yang masuk KCAG di Bojonegoro itu mengambarkan kawasan yang bisa diketahui potensi minyak bumi di permukaan.
Padahal, lanjut dia, di daerah lain untuk bisa mengetahui potensi minyak bumi harus melakukan pengeboran di kedalaman sekitar 3.000 feet.
"Pengembangan tujuh geosite tidak hanya bisa untuk pariwisata, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan," kata dia menegaskan.
Sesuai data tujuh geosite yang masuk KCAG yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, struktur "Antiklin" Kawengan bagian puncak antiklin, bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, semuanya di Kecamatan Kedewan.
Lainnya Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang.
Menurut Tim Penilai "Geopark" Badan Geologi Kementerian ESDM Ir. Andiany, MSc., dari 21 geosite yang diusulkan, tujuh geosite diantaranya sudah diverifikasi untuk bisa ditetapkan sebagai KCAG.
"Penetapan 14 geosite lainnya cukup dengan keputusan Bupati Bojonegoro," tambah Jatmika.
Selain itu dalam acara pelaksanaan Seminar Nasional Festival Belitong II di Belitong daerah yang juga menerima Geopark Nasional yaitu Geopark Gunung Tambora , Geopark Karst Maros-Pangkep, Geopark Belitung dan Geopark Raja Ampat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kasubag ESDM dan Lingkungan Hidup Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Bojonegoro Dadang Aries Subiyanto, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan sertifikat "Geopark" Nasional daerahnya diterima Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setyo Yuliono di Pulau Belitong.
Dalam menerima sertifikat Setyo Yuliono yang mewakili Bupati Bojonegoro Suyoto didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Darmawan di Hotel Santika Premier Beach Resort Belitong di Pulau Belitong. .
"Sertifikat "Geopark" Nasional Bojonegoro masuk hamparan minyak bumi," kata Peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan.
Karena Tim UPNV Yogyakarta yang selama ini mendampingi Bojonegoro, lanjut dia, dalam penerimaan sertifikat "geopark" Nasional itu, Bojonegoro didampingi Wakil Rektor 3 UPNV Dr. Singgih Saptono.
"Sertifikat Geopark Nasional dikeluarkan Menko Maritim," ucapnya menjelaskan.
Menurut dia, tujuh geosite yang masuk KCAG di Bojonegoro itu mengambarkan kawasan yang bisa diketahui potensi minyak bumi di permukaan.
Padahal, lanjut dia, di daerah lain untuk bisa mengetahui potensi minyak bumi harus melakukan pengeboran di kedalaman sekitar 3.000 feet.
"Pengembangan tujuh geosite tidak hanya bisa untuk pariwisata, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan," kata dia menegaskan.
Sesuai data tujuh geosite yang masuk KCAG yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, struktur "Antiklin" Kawengan bagian puncak antiklin, bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, semuanya di Kecamatan Kedewan.
Lainnya Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang.
Menurut Tim Penilai "Geopark" Badan Geologi Kementerian ESDM Ir. Andiany, MSc., dari 21 geosite yang diusulkan, tujuh geosite diantaranya sudah diverifikasi untuk bisa ditetapkan sebagai KCAG.
"Penetapan 14 geosite lainnya cukup dengan keputusan Bupati Bojonegoro," tambah Jatmika.
Selain itu dalam acara pelaksanaan Seminar Nasional Festival Belitong II di Belitong daerah yang juga menerima Geopark Nasional yaitu Geopark Gunung Tambora , Geopark Karst Maros-Pangkep, Geopark Belitung dan Geopark Raja Ampat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017