Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Karyanto Suprih menilai perdagangan antardaerah dari 34 provinsi sangat berpengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Tentu saja perdagangan antardaerah dalam negeri ini sangat berpengaruh terhadap PDB," ujarnya di sela "Workshop" Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam rangka kerja sama pemanfaatan produk unggulan daerah bertema optimalisasi kerja sama perdagangan antardaerah di Surabaya, Rabu.

Ia juga menjelaskan, guna meningkatkan perdagangan, Presiden RI Joko Widodo juga telah telah memberikan tiga mandat kepada kementeriannya, pertama adalah menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting.

Kedua dan ketiga, kata dia, mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, serta membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjelaskan secara khusus bahwa kinerja perdagangan antaradaerah Jatim setiap tahunnya mengalami peningkatan, khususnya ekspor, yaitu dari tahun ke tahun sekitar 19-21 Persen.

"Itu kenaikan yang luar biasa. Grafik kenaikannya tidak linear, tetapi kuantum," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Sedangkan, berdasarkan data BPS Jatim, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus Rp100,56 triliun, kinerja ekspor antardaerah dan luar negeri pada tahun sama mencapai Rp808,69 triliun dan impor luar negeri dan antardaerah mencapai Rp733,42 triliun.

Nilai tersebut, lanjut dia, juga ditunjang dengan posisi Jatim yang diuntungkan dari segi geografi ekonomi sehingga logistik dan konektivitas menjadi lebih murah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017