Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto mengatakan penetapan tujuh geosite di daerahnya sebagai kawasan cagar alam geolologi (KCAG) bisa menjaga kelestarian lingkungan karena keberadaannya harus dilestarikan.

"Penetapan tujuh geosite sebagai KCAG bisa menjaga kelestarian lingkungan, sebab berbagai pihak memiliki kewajiban ikut menjaga kelestariannya," kata dia dalam "forum group discussion" (FGD) penetapan KCAG tujuh geosite di Bojonegoro, Selasa.

Menurut dia, adanya penetapan tujuh geosite sebagai KCAG ini tidak menjadikan sumber alam migas untuk "diekploitasi", tetapi justru untuk dilestarikan dengan cara melalui pendidikan.

Dengan demikian, lanjut dia, keberadaan potensi sumber daya alam (migas) bisa terjaga tidak langsung harus dihabiskan tanpa memikikirkan masa depan.

Sebab, lanjut dia, kesalahan dalam pengelolaan potensi sumber daya alam migas akan menimbulkan konflik, korupsi, pesta pora, dan kerusakan lingkungan.

"Yang sudah terjadi salah dalam pengelolaan potensi sumber daya alam salah satu contoh pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, mengakibatkan kerusakan lingkungan," ujar dia menegaskan.  

Menurut Tim Penilai "Geopark" Badan Geologi Kementerian ESDM Ir. Andiany, MSc., dari 21 geosite yang diusulkan, tujuh geosite diantaranya sudah diverifikasi untuk bisa ditetapkan sebagai KCAG.

Dengan adanya penetapan tujuh geosite itu, maka Bojonegoro akan memperoleh serfitikat "Geopark" Nasional dari Menko Kemaritiman.

"Lainnya penetapan KCAG melalui Surat Keputusan Bupati Bojonegoro," kata Peneliti UPNV Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan menambahkan.

Hadir dalam acara itu Ketua Tim Verifikasi KCAG dari Badan Geologi Kementerian ESDM Ir. Hanang Samudro., MSc, dan perwakilan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, KPH Cepu, Jawa Tengah, juga Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH) jgua undangan lainnya.

Empat geosite KCAG lokasinya di KPH Cepu, Jawa Tengah yaitu  "petroleum geoheritage" Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, struktur "Antiklin" Kawengan bagian puncak antiklin,  bagian sayap kanan dan sebagian sayap kiri, juga di Kecamatan Kedewan.

Tiga lokasi di KPH Bojonegoro yaitu Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Dung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan lokasi temuan fosil gigi hiu purba di Desa Jono, Kecamatan Temayang. (*) 
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017