Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sekar dan Dander, disebabkan hujan deras yang turun selama tiga jam.
"Tim unit reaksi cepat (URC) BPBD sekarang turun ke lapangan untuk melakukan pendataan korban banjir bandang," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
Namun, menurut dia, dari laporan yang diterima banjir bandang di sejumlah desa itu tidak terlalu besar dan beberapa jam kemudian sudah surut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir bandang itu," ujarnya.
Menurut Camat Sekar, Bojonegoro Akhmad Yusuf, hujan deras yang terjadi selama tiga jam di wilayahnya mengakibatkan tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Desa Sekar, milik Panijan (66) sekitar pukul 16.00 WIB.
Tanah longsor itu, lanjut dia, menimpa dinding rumah Panijan dari bambu dengan tingkat kerusakan yang tidak terlalu parah. Meskipun demikian Panijan dengan dua anggota keluarga lainnya diungsikan di rumah keluarganya masih di desa setempat.
"Tanah longsor yang menimpa rumah Panijan sudah diperkirakan sebelumnya, sebab di wilayah setempat juga pernah terjadi tanah longsor," ujarnya.
Hujan deras yang terjadi itu, lanjut dia, juga merendam 12 rumah warga Desa Bobol dengan ketinggian air hanya sekitar 10 centimeter.
"Banjir bandang hanya berlangsung sekitar 30 menit, seperti air lewat," ucapnya.
Menurut Camat Dander, Bojonegoro Nanik Lus, hujan deras yang terjadi di wilayahnya juga mengakibatkan jalan poros di Desa Growok,Sumberarum dan Kunci, terendam air sekitar 50 centimeter.
"jalan yang terendam air banjir sempat macet dari dua arah," ucapnya.
Berdasarkan pemetaan BPBD menyebutkan banjir bandang rawan melanda 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo,dan Sekar.
Sedangkan tanah longsor rawan melanda 17 desa di 12 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Ngraho, Temayang, Sekar, Malo, Tambakrejo, Gondang, dan Kedungadem. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Tim unit reaksi cepat (URC) BPBD sekarang turun ke lapangan untuk melakukan pendataan korban banjir bandang," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
Namun, menurut dia, dari laporan yang diterima banjir bandang di sejumlah desa itu tidak terlalu besar dan beberapa jam kemudian sudah surut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir bandang itu," ujarnya.
Menurut Camat Sekar, Bojonegoro Akhmad Yusuf, hujan deras yang terjadi selama tiga jam di wilayahnya mengakibatkan tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Desa Sekar, milik Panijan (66) sekitar pukul 16.00 WIB.
Tanah longsor itu, lanjut dia, menimpa dinding rumah Panijan dari bambu dengan tingkat kerusakan yang tidak terlalu parah. Meskipun demikian Panijan dengan dua anggota keluarga lainnya diungsikan di rumah keluarganya masih di desa setempat.
"Tanah longsor yang menimpa rumah Panijan sudah diperkirakan sebelumnya, sebab di wilayah setempat juga pernah terjadi tanah longsor," ujarnya.
Hujan deras yang terjadi itu, lanjut dia, juga merendam 12 rumah warga Desa Bobol dengan ketinggian air hanya sekitar 10 centimeter.
"Banjir bandang hanya berlangsung sekitar 30 menit, seperti air lewat," ucapnya.
Menurut Camat Dander, Bojonegoro Nanik Lus, hujan deras yang terjadi di wilayahnya juga mengakibatkan jalan poros di Desa Growok,Sumberarum dan Kunci, terendam air sekitar 50 centimeter.
"jalan yang terendam air banjir sempat macet dari dua arah," ucapnya.
Berdasarkan pemetaan BPBD menyebutkan banjir bandang rawan melanda 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo,dan Sekar.
Sedangkan tanah longsor rawan melanda 17 desa di 12 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Ngraho, Temayang, Sekar, Malo, Tambakrejo, Gondang, dan Kedungadem. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017