Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Surabaya menyikapi polemik berkepanjangan pembongkaran masjid As-Syakinah yang berada di kompleks Balai Pemuda untuk keperluan pembangunan gedung baru DPRD setempat.
     
Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha, di Surabaya, Rabu, mengatakan Masjid As-Syakinah itu dibongkar dan selanjutnya akan dibangun masjid baru yang dua kali lebih luas dari yang sebelumnya. 

"Perluasan masjid As-Syakinah sudah direncanakan sejak lama agar lebih reprensentatif, dari kapasitas 100 jamaah menjadi 400 jamaah," katanya. 

Menurut dia, masjid itu akan menempati seluruh lantai dasar dari gedung baru DPRD Kota Surabaya yang nantinya berlantai delapan. 

Masduki juga menegaskan tidak benar kalau masjid itu nantinya bersifat eksklusif dan tertutup hanya bagi pegawai dan staf Sekretariat DPRD Surabaya saja, melainkan masjid tersebut terbuka untuk umum. 

"Masjid akan beroperasi sesuai dengan fungsi masjid, sebagai tempat ibadah, tempat belajar dan tempat diskusi," katanya. 

Untuk antisipasi keamanan, lanjut dia, aktivitas masjid pada malam hari akan dibatasi sampai pukul 22.00 WIB. "Di atas pukul 22.00 akan dikunci untuk menghindari pencurian, tapi saat jam-jam ibadah akan dibuka," ujarnya.

Mantan Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya itu juga mengatakan dirinya tidak rela kalau komplek DPRD Kota Surabaya tidak ada masjid pascaberdirinya gedung baru nantinya.   

Sementara itu terkait dengan keberadaan masjid pengganti selama pembangunan gedung, Masduki mengaku sudah berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD Surabaya sebelum Masjid As-Syakinah dibongkar.

Diketahui polemik pembongkaran Masjid As-Syakinah terus berlanjut menyusul belum adanya sosialisasi dari Pemkot Surabaya terkait pembangunan masjid baru yang bersamaan dengan pembangunan gedung baru DPRD Surabaya. Akibatnya beberapa waktu lalu sekelompok masyarakat mengelar tahlil di reruntuhan bongkaran masjid sebagai bentuk keprihatinan.

Begitu juga PC GP Ansor Kota Surabaya mendatangi langsung lokasi pembongkaran masjid sama sambil membentangkan spanduk protes. Persoalan Masjid As-Syakinah terus berlanjut dimasyarakat menyusul isu kalau masjid baru nanti luasnya lebih kecil dan tertutup bagi masyarakat. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017