Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkuat kerja sama dengan Australia dalam bidang standarisasi mutu produk, khususnya produk agro, makanan dan minuman.

"Harapannya dapat menyeimbangkan neraca perdagangan Jatim-Australia yang mengalami defisit," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Pihaknya mengaku ingin produk Jatim sejak dari awal, proses hingga jadi bisa sesuai dengan standart Australia sehingga bisa diterima oleh pasar negara tersebut.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu sendiri telah bertemu dengan Pemerintah Australia yang diwakili Wakil Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Keith Pitt, sekaligus memperkuat hubungan bilateral.

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, mengakui Australia memiliki standart ketat terkait produk impor negara tersebut sehingga produk yang bisa masuk pasarnya sangat berkualitas.

Karena itulah, kata dia, kerja sama standarisasi mutu produk menjadi langkah tepat agar produk Jatim bisa diterima pasar Australia.

"Kami siap mengikuti dan memenuhi standart Australia. Jika produk Jatim bisa masuk maka berdampak positif pada neraca perdagangan Jatim yang masih defisit dengan Australia," ucapnya.

Berdasarkan data BPS, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir kinerja perdagangan Jatim-Australia menunjukkan defisit bagi Jatim, yakni rinciannya pada 2015, ekspor Jatim ke Australia mencapai 392,52 juta dolar AS, sedangkan impornya mencapai 555,48 juta dolar AS atau defisit minus 162,96 juta dolar AS.

Kemudian, pada 2016 ekspor Jatim mencapai 358,60 juta dolar AS impornya mencapai 518,73 juta dolar AS atau defisit minus 160,13 juta dolar AS.

Selanjutnya, sampai dengan September 2017, ekspor Jatim mencapai 282,22 juta dolar AS, impornya mencapai 720,86 juta dolar AS atau defisit minus 438,64 juta dolar AS.

Sementara itu, komoditi utama nonmigas Jatim yang diekspor ke Australia terdiri dari kayu, barang dari kayu, kertas karton, daging dan ikan olahan, serta berbagai barang buatan pabrik.

Tak itu saja, komoditi lainnya adalah mesin atau peralatan listrik, besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, perabot, penerangan rumah, alas kaki, serta produk industri farmasi. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017