Mumbai, (Antara) - Target transaksi kontrak bisnis antara pengusaha Indonesia dan India dalam "Expo Indonesia" di Mumbai, India, 3-5 November 2017 mencapai Rp6,7 miliar, atau melampaui target Rp5 miliar yang diperkirakan sebelumnya.

Wakil Direktur Kemitraan Bisnis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bagus Manik Adji mengatakan di Mumbai, Senin, mengemukakan hasil transaksi bisnis tersebut membuktikan produk Indonesia punya potensi pasar yang bagus di India.

"Kalau cuma retail kita nggak terlalu 'surprise' lah, tapi yang lebih penting kemitraan jangka panjang, kita berharap dengan target 5 miliar, sekarang dapat 6,7 miliar (rupiah), 'kan 'surprise'," ucapnya.

Nilai kontrak Rp6,7 miliar tersebut didominasi lima perusahaan Indonesia, yakni industri diapers Putera Puteri Elimar, "green bean coffee" Moro Jaya, jasa pariwisata Kota Malang, minyak angin Cap Lang, dan furnitur Kioski Gallery.

Berdasarkan data Fungsi Ekonomi Konsulat Jenderal RI Mumbai, pada Expo Indonesia 2016 di Mumbai, tercatat transaksi retail hanya sekitar Rp135 juta dan nilai kontrak sekitar Rp1 miliar dalam tiga hari pameran.

Sementara transaksi retail di Expo Indonesia 2017 mencapai Rp250 juta dengan puncak pembelian di hari terakhir pameran, dan kontrak bisnis senilai Rp6,7 miliar.

"Hasilnya mengejutkan, target 5 miliar itu cukup tinggi jika dibandingkan hasil Expo Indonesia tahun lalu di Mumbai, tapi ini artinya ada kesan baik dari publik India pada Indonesia  karena terbukti banyak kontrak yang tahun lalu dijajaki, dieksekusi tahun ini," ujar.

Bagus Manik menambahkan kerja sama yang terjalin di antara peserta pameran dan prospek mitra di India juga akan memberi pengaruh positif bagi pengusaha Indonesia yang lain untuk menjajal pasar India.

"Kemitraan ini akan memberikan efek kepada pengusaha yang lain, jadi target untuk 'outward investment' kita tercapai, dalam hal ini untuk UMKM kita," kata dia.

Expo Indonesia 2017 diselenggarakan KJRI Mumbai bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengundang 47 UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Jawa Tengah (Jepara), DKI Jakarta, Jawa Timur (Malang, Madura), Bali, dan Bengkulu.

Para peserta UMKM ini memamerkan berbagai produk dan komoditas, antara lain kopi, rempah-rempah, makanan ringan, furnitur, kain tradisional dan aneka kerajinan.

Selain peserta dari Indonesia, Expo Indonesia 2017 juga diikuti perusahaan-perusahaan Indonesia di India, seperti Japfa Comfeed India dan Inbisco India (PT Mayora), serta Garuda Indonesia.(*) 
Video Oleh Azizah Fitriyanti

Pewarta: Azizah Fitriyanti

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017