Kediri, (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk membudayakan menggunakan sarung, terlebih lagi produksi khas Kediri, sehingga juga ikut menggerakkan potensi ekonomi daerah.
"Sarung itu demokratis, praktis dan 'isis" atau tidak gerah. Jadi, memang sarung termasuk salah satu pakaian masyarakat, terlebih lagi di Kediri ada sarung tenun ikat itu," katanya di Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengatakan, menggunakan sarung juga bisa untuk umur kalangan apapun termasuk dengan umur berapapun. Bahkan, menggunakan sarung juga menjadi salah satu budaya di Indonesia. Banyak masyarakat yang nyaman menggunakan kain sarung, baik untuk aktivitas sehari-hari ataupun untuk kegiatan resmi.
"Tradisi sejak dulu menggunakan sarung. Di Kediri, selain sebagai kota tahu juga dikenal sebagai kota santri, sehingga banyak yang menggunakan sarung. Misalnya, saat Jumat. Bahkan, pulang dari pondok juga bisa jalan-jalan (Masih dengan menggunakan sarung)," tuturnya.
Wali Kota Kediri menghadiri kegiatan jalan sehat yang digelar oleh PCNU Kota Kediri dalam rangkaian Hari Santri 2017. Kegiatan ini digelar di area Alun-alun Kediri, yang diikuti ribuan santri dan masyarakat baik putra ataupun putri di Kediri.
Ia juga sangat mendukung kegiatan jalan sehat ini. Terlebih lagi, peserta laki-laki menggunakan sarung. Dengan itu, selain membuat badan juga lebih sehat dengan jalan sehat, juga sekaligus sebagai salah satu syiar bersama.
Kegiatan jalan sehat tersebut menempuh sejumlah rute hingga sejauh 4 kilometer. Beberapa jalur yang dilewati antara lain dari alun-alun ke Jalan Patimura, Jalan Kilisuci, Jalan Brigjend Katamso, dan kembali lagi ke alun-alun.
Selain dihadiri Wali Kota Kediri, sejumlah kepala satuan Organsiasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Kediri, dari PCNU Kediri, serta badan otonomnya juga hadir. Mereka mengikuti jalan sehat tersebut. Arus lalu lintas di jalan tersebut sempat dialihkan sementara waktu, sebab masyarakat memadati jalan raya untuk pemberangkatan. Namun, setelah peserta berangkat. arus lalu lintas kembali lancar.
Dalam acara itu, juga ada atraksi dari grup drum band, peserta baju unik, serta diikuti rombongan peserta jalan sehat. Seluruh peserta juga mendaptkan kupon untuk memperebutkan sejumlah hadiah yang sudah disediakan panitia, di antaranya sepeda motor dan hadiah lainnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Sarung itu demokratis, praktis dan 'isis" atau tidak gerah. Jadi, memang sarung termasuk salah satu pakaian masyarakat, terlebih lagi di Kediri ada sarung tenun ikat itu," katanya di Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengatakan, menggunakan sarung juga bisa untuk umur kalangan apapun termasuk dengan umur berapapun. Bahkan, menggunakan sarung juga menjadi salah satu budaya di Indonesia. Banyak masyarakat yang nyaman menggunakan kain sarung, baik untuk aktivitas sehari-hari ataupun untuk kegiatan resmi.
"Tradisi sejak dulu menggunakan sarung. Di Kediri, selain sebagai kota tahu juga dikenal sebagai kota santri, sehingga banyak yang menggunakan sarung. Misalnya, saat Jumat. Bahkan, pulang dari pondok juga bisa jalan-jalan (Masih dengan menggunakan sarung)," tuturnya.
Wali Kota Kediri menghadiri kegiatan jalan sehat yang digelar oleh PCNU Kota Kediri dalam rangkaian Hari Santri 2017. Kegiatan ini digelar di area Alun-alun Kediri, yang diikuti ribuan santri dan masyarakat baik putra ataupun putri di Kediri.
Ia juga sangat mendukung kegiatan jalan sehat ini. Terlebih lagi, peserta laki-laki menggunakan sarung. Dengan itu, selain membuat badan juga lebih sehat dengan jalan sehat, juga sekaligus sebagai salah satu syiar bersama.
Kegiatan jalan sehat tersebut menempuh sejumlah rute hingga sejauh 4 kilometer. Beberapa jalur yang dilewati antara lain dari alun-alun ke Jalan Patimura, Jalan Kilisuci, Jalan Brigjend Katamso, dan kembali lagi ke alun-alun.
Selain dihadiri Wali Kota Kediri, sejumlah kepala satuan Organsiasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Kediri, dari PCNU Kediri, serta badan otonomnya juga hadir. Mereka mengikuti jalan sehat tersebut. Arus lalu lintas di jalan tersebut sempat dialihkan sementara waktu, sebab masyarakat memadati jalan raya untuk pemberangkatan. Namun, setelah peserta berangkat. arus lalu lintas kembali lancar.
Dalam acara itu, juga ada atraksi dari grup drum band, peserta baju unik, serta diikuti rombongan peserta jalan sehat. Seluruh peserta juga mendaptkan kupon untuk memperebutkan sejumlah hadiah yang sudah disediakan panitia, di antaranya sepeda motor dan hadiah lainnya.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017