){kind=link}
Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono berkomitmen menjaga
dan mengarahkan para pelaku indutri kecil dan menengah (IKM) agar
menjadi semakin besar serta berkembang.
"Harus turut aktif berperan dan mengarahkan agar para pelaku IKM
mampu menjadi besar dan menembus pasar internasional," ujar dia di sela
membuka bimbingan teknis penumbuhan dan pengembangan wirausaha IKM di
Surabaya, Kamis.
Menurut dia, agar pelaku IKM berkembang maka diperlukan perhatian
dari pemerintah mulai tingkat pusat hingga daerah, salah satunya
diberikan fasilitas dengan tidak memberatkan bunga kredit melalui bank
yang nilainya memberatkan, khususnya bagi para pengusaha tingkat pemula.
"Para pelaku IKM pemula sangat membutuhkan modalnya terus bisa
diputar, baik untuk produksi, kemudian membiayai pekerja hingga membayar
cicilan di bank," ucapnya.
Saat ini, kata dia, bunga kredit dari bank mencapai tujuh persen,
namun nilai tersebut dirasakan masih kurang mengingat angsuran pokok dan
pajak yang dibebankan dinilainya masih cukup tinggi.
Legislator asal Fraksi Partai Gerindra daerah pemilihan I
(Surabaya-Sidoarjo) itu membandingkannya dengan Malaysia yang IKM bunga
kreditnya sepertiga dari bunga komersial.
Pemilik jasa perkapalan PT Dharma Lautan Utama (DLU) tersebut
berjanji komisinya tak akan berhenti mengawal perkembangan IKM di
Indonesia, serta mendorong pemerintah bisa memberikan yang terbaik dalam
pengembangannya.
Pihaknya juga mengapresiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
RI yang dinilainya menunjukkan perhatian kepada dengan menggelar
bimbingan teknis bagi para IKM pemula.
Peran IKM, lanjut dia, sangat penting untuk membuat kondisi
perekonomian di Indonesia yang saat ini kurang baik menjadi stabil,
terlebih penyumbang PDB terbesar di Indonesia dibandingkan sektor
lainnya, yaitu mencapai 20,56 persen.
"Untuk menjaga perkembangannya maka saya juga mengusulkan dibangunnya `central market` IKM di Kota Surabaya," katanya.
Sementara itu, turut hadir pada bimtek yang diikuti ratusan pelaku
usaha tersebut Kasubdit Pengembangan Program Direktorat IKM, Kimia,
Sandang Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian RI Riefky
Yuswandi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
dan mengarahkan para pelaku indutri kecil dan menengah (IKM) agar
menjadi semakin besar serta berkembang.
"Harus turut aktif berperan dan mengarahkan agar para pelaku IKM
mampu menjadi besar dan menembus pasar internasional," ujar dia di sela
membuka bimbingan teknis penumbuhan dan pengembangan wirausaha IKM di
Surabaya, Kamis.
Menurut dia, agar pelaku IKM berkembang maka diperlukan perhatian
dari pemerintah mulai tingkat pusat hingga daerah, salah satunya
diberikan fasilitas dengan tidak memberatkan bunga kredit melalui bank
yang nilainya memberatkan, khususnya bagi para pengusaha tingkat pemula.
"Para pelaku IKM pemula sangat membutuhkan modalnya terus bisa
diputar, baik untuk produksi, kemudian membiayai pekerja hingga membayar
cicilan di bank," ucapnya.
Saat ini, kata dia, bunga kredit dari bank mencapai tujuh persen,
namun nilai tersebut dirasakan masih kurang mengingat angsuran pokok dan
pajak yang dibebankan dinilainya masih cukup tinggi.
Legislator asal Fraksi Partai Gerindra daerah pemilihan I
(Surabaya-Sidoarjo) itu membandingkannya dengan Malaysia yang IKM bunga
kreditnya sepertiga dari bunga komersial.
Pemilik jasa perkapalan PT Dharma Lautan Utama (DLU) tersebut
berjanji komisinya tak akan berhenti mengawal perkembangan IKM di
Indonesia, serta mendorong pemerintah bisa memberikan yang terbaik dalam
pengembangannya.
Pihaknya juga mengapresiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
RI yang dinilainya menunjukkan perhatian kepada dengan menggelar
bimbingan teknis bagi para IKM pemula.
Peran IKM, lanjut dia, sangat penting untuk membuat kondisi
perekonomian di Indonesia yang saat ini kurang baik menjadi stabil,
terlebih penyumbang PDB terbesar di Indonesia dibandingkan sektor
lainnya, yaitu mencapai 20,56 persen.
"Untuk menjaga perkembangannya maka saya juga mengusulkan dibangunnya `central market` IKM di Kota Surabaya," katanya.
Sementara itu, turut hadir pada bimtek yang diikuti ratusan pelaku
usaha tersebut Kasubdit Pengembangan Program Direktorat IKM, Kimia,
Sandang Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian RI Riefky
Yuswandi. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017